Reporter : Hendrik/Editor: Indi La’awu
KENDARI – Isu kedatangan 500 TKA asal China di Sulawesi Tenggara (Sultra), mengundang banyak penolakan dari elemen masyarakat, salah satunya dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Kendari.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris 2 PC PMII Kota Kendari, Hendrik Kurniawan kepada MEDIAKENDARI.com saat ditemui disalah satu tempat nongkrong di Kota Kendari, Kamis 7 Mei 2020.
Hendrik berharap kepada Gubernur dan DPRD Sultra dapat mempresur penolakan 500 TKA asal China, apalagi Sultra dalam kondisi masa pandemi covid 19.
Kata mantan Menteri Eksternal BEM UHO periode 2018 – 2019 ini, dirinya telah membaca dibeberapa media lokal tentang penolakan 500 TKA yang disampaikan oleh Gubernur dan DPRD Sultra.
“Kami berharap apa yang disampaikan oleh Gubernur dan DPRD Sultra benar-benar direalisasikan, jangan hanya bicara saja,” ungkapnya.
Ketika hal tersebut tidak diindahkan maka PMII Kota Kendari akan melakukan advokasi dan memberikan warning terhadap pemerintah yang tidak pro rakyat.
“Kami sangat tidak menginginkan hal ini kemudian terjadi. Pemerintah seharusnya memberikan contoh dan edukasi kepada masyarakat agar bisa bersama-sama memutus mata rantai penyebaran covid-19,” tutur pria yang berasal dari Desa Mantobua ini.