Reporter: M. Ardiansyah R.
Editor: Kang Upi
KENDARI – Tim Pengendalian Infasi Daerah (TPID) se-Sulawesi Tenggara (Sultra) meningkatkan optimalisasi pengendalian inflasi daerah, dengan mengoptimalkan potensi ekonomi.
Rencana optimalisasi pengendalian inflasi ini menjadi pembahasan dalam Rapat Koordinasi TPID se Sultra, Senin, (25/11/2019).
Ketua Pelaksana Rakor, Nurmalawati mengatakan, Rakor ini merupakan salah satu upaya untuk mendukung program kerja sebagai TPID mulai dari inflansi yang rendah dan stabil sebagai persyaratan ekonomi berkesinambungan dan berkualitas.
“Sudah lama kami rencanakan dan alhamdulillah, hari ini terlaksana juga, khususnya di Sultra secara keseluruhan, dan optimalisasi potensi ekonomi yang ada ditiap daerah,” jelasnya.
BACA JUGA:
- Harmin Dessy Paparkan Program Kemenangan di Pilkada Konawe di Hadapan Puluhan Ribu Massa Yang Hadiri Kampanye Akbar
- Kampanye Dialogis Paslon Kada No 3 HADIR Berakhir di Padangguni Jemput Kemenangan
- Pemilik SPBU Wonggeduku Terima Silaturahmi Cabup Harmin Ramba di Kediamannya
Dijelaskannya, kinerja TPID didasarkan pada Kepres Nomor 23 Tahun 2017 dan Permenko Perekonomian nomor 10 tahun 2017 dan Nomor 148 tahun 2017.
“Keppres tersebut menaungi mekanisme koordinasi pengendalian inflasi melalui pembentukan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP), TPID Provinsi, kabupaten kota,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Sultra, Suharman Tabrani mengatakan, terlaksananya kegiatan ini akan menjadi evalusi kinerja TPID untuk peningkatan senergi tentang program seperti permasalahan yang menjadi penyumbang inflansi tertinggi di daerah.
“Berdasarkan potensi yang dimiliki tiap daerah, dan akan di tindak lanjuti dengan kerjasama antar daerah, sehingga terlaksananya TPID ini akan bisa berhasil sesuai tujuan,” ungkapnya.
Suharman menyebutkan, begitu luas cakupan inflasi yang berada di Sultra, bahkan secara historis terkadang ada lonjakan yang naik. “Terkadang ada lonjakan yang naik, yang paling terpenting saat ini inflansi kita tetap terjaga,” bebernya.