Reporter : Ferito Julyadi
KENDARI – Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang di Sulawesi Tenggara (Sultra) periode Agustus 2020 alami kenaikan sebesar 5,69 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra mencatat, pada Agustus 2020 TPK Hotel Berbintang di Sultra mencapai 28,76 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan periode Juli 2020 yang hanya 23,07 persen.
“Artinya dari kapasitas hotel berbintang yang tersedia, hanya 26,76 persen yang terjual atau terisi,” ungkap Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti melalui video conference by youtube, Kamis 01 Oktober 2020.
Kendati mengalami kenaikan dibandingkan Juli 2020, TPK pada periode Agustus 2020 lebih rendah jika dibandingkan dengan TPK pada Agustus 2019 yang sebesar 41,47 persen.
“Dari Agustus 2019 ke Agustus 2020 TPK hotel berbintang di Sultra alami penurunan hingga 12,71 persen. Hal tersebut bukan tanpa alasan, penurunan tersebut diakibatkan pandemi Covid-19 yang masih ada hingga saat ini,” terangnya.
Lanjut Agnes, rata-rata lama tamu domestik menginap pada Agustus 2020 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan bulan sebelumya. Dimana pada periode Agustus, rata-rata lama tamu domestik menginap selama 1.62 hari, sedangkan periode Juli hanya 1.47 hari
Sedangkan untuk tamu asing, pada periode Agustus 2020 rata-rata menginap 1.13 hari. Angka tersebut alami penurunan jika dibandingkan dengan periode Juuli 2020 yang mencapai 1.14 hari.
“Tamu yang menginap di hotel berbintang Sultra didominasi oleh tamu domestik, yakni sebesar 99.95 persen,” paparnya.
Lebih jelas lagi Agnes mengutarakan, sejak pandemi Covid-19 terjadi di Sultra, tepatnya Maret 2020, TPK hotel berbintang mengalami penurunan yang sangat drastis.
Periode Februari 2020, TPK hotel berbintang mencapai 55,32 persen. Kemudian di Maret 2020 saat adanya Covid-19, TPK turun menjadi 29,39 persen dan pada April semakin turun menjadi 10,48 persen. Memasuki Mei, Juni, Juli hingga Agustus 2020, TPK hotel berbintang berlahan alami kenaikan.
“Meskipun menunjukan adanya tren kenaikan, TPK hotel berbintang pada Agustus 2020 menjadi jauh lebih rendah dibandingkan dengan ke dua tahun sebelumnya,” pungkasnya.