Reporter : Adhil
Editor : Ardilan
BAUBAU – Umat Muslim di seluruh tempat memiliki cara masing-masing dalam memperingati tahun baru Islam yang diperingati setiap 1 Muharram dalam kalender Hijriyah. Momen ini rupanya juga masih diperingati oleh sejumlah warga yang berada di wilayah cakupan Kepulauan Buton (Kepton) seperti Kota Baubau, Kabupaten Buton, Buton Selatan (Busel) dan Buton Tengah (Buteng).
Menurut kepercayaan umat Muslim, tahun baru Islam merupakan salah satu hari penting dan bersejarah bagi penganut Islam diseluruh dunia karena hari tersebut merupakan momentum peringatan hari hijrahnya Baginda Nabi Muhammad SAW dari Kota Makkah ke Kota Madina.
Daerah Kepton sendiri merupakan beberapa daerah antar pulau-pulau atau kerap disebut wilayah kepulauan yang juga termasuk dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Sebut saja di Kota Baubau, terdapat kebiasaan unik dari beberapa warga dalam memperingati 1 Muharram yang mungkin tidak ditemukan di daerah lainnya di Sultra.
Beberapa warga daerah yang dulunya merupakan wilayah Eks pusat Kesultanan Buton ini bahkan mengaku cara memperingati hari Hijrah Baginda Rasulullah SAW ini konon adalah warisan turun temurun dari leluhur pendahulunya di masa lampau.
Tradisi unik itu yakni berbelanja. Jika berbelanja identik dengan membeli banyak barang, khusus 1 Muharram ini masyarakat di daerah itu menjadikan barang perabot rumah tangga sebagai barang yang paling banyak diborong warga yang mayoritas dari kalangan ibu-ibu. Perabot rumah tangga yang dibeli pun beragam mulai dari gayung, ember, panci, dan beberapa perabotan rumah tangga lainnya yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan si pembeli itu sendiri.
Dari amatan kami, disejumlah tempat di pasar tradisional di Kota Baubau, sejak pagi hari sejumlah toko perabot rumah tangga mulai dipadati pembeli yang datang tidak hanya dari warga Kota Baubau sendiri. Namun, beberapa daerah sekitar seperti Kabupaten Buton, Buton Selatan dan Buton Tengah juga berbondong-bondong datang berbelanja.
Di pilihnya Kota Baubau sebagai daerah tempat berbelanja berkaitan dengan posisi daerah itu yang merupakan wilayah penyangga dari beberapa daerah sekitar. Para pembeli pun meyakini, dengan berbelanja di waktu 1 Muharram, bisa membuka pintu rezeki sebanyak-banyaknya.
“Ini tradisi dan sudah saya lakukan sejak lama, bahkan dari zaman kakek nenek kami. Barangnya tidak diwajibkan harus yang mana, terserah asal ada yang dibeli. Bisa banyak bisa juga tidak. Satu saja juga sudah cukup. Keyakinan kami, dengan berbelanja rezeki akan selalu ada,” kata Winarni, seorang pembeli asal Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton ditemui di pasar tradisional Laelangi Kota Baubau, Kamis 20 Agustus 2020 atau dalam kalender Hijriyah, 01 Muharram 1442.
“Saya tidak tahu apa makna yang terkandung didalam tradisi ini, yang pasti apapun yang menjadi tradisi itu wajib kita pertahankan. Karena dari cerita orang tua kami terdahulu, ada makna tersirat dari tradisi berbelanja setiap satu Muharram itu. Jadi kita diminta jangan melihat dari sisi belanjanya,” sambung pembeli lainnya asal Kota Baubau, Marni.
Momentum peringatan tahun baru Islam juga rupanya merupakan waktu yang dinanti oleh para pedagang. Tentu saja karena sudah pasti, pendapatan akan meningkat berkali-kali dibanding hari-hari biasanya karena jumlah pembeli yang mengalami peningkatan.
Seperti yang diungkapkan oleh salah satu pedagang perabotan rumah tangga, Wati. “Di hari satu Muharram itu, perabot rumah yang paling banyak dicari itu perlengkapan dapur, paling laris itu gayung, ember dan panci,” kata Wati.
Begitulah cara peringatan tahun baru Islam di Kota Baubau. Salah satu daerah di Sultra yang masih kental akan budaya dan tradisi yang telah diwariskan turun temurun sejak masa lampau dan masih dipertahankan hingga saat ini. Sebab, sudah menjadi kewajiban bersama bagi generasi muda penerus untuk mempertahankan serta melestarikan adat dan budaya.
Mengutip dari Hadits Abi Said Al-Khudhiri mengatakan Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang meluaskan belanja kepada keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan meluaskan atasnya belanja selama setahun”. Dari beberapa sumber juga mengatakan berbelanja merupakan bagian dari amalan yang bisa dilakukan di satu Muharram.