Reporter: Ferito Julyadi / Editor: La Ode Adnan Irham
KENDARI – Stabilitas sistem keuangan di Sulawesi Tenggara (Sultra) pada triwulan I – 2020 tetap terjaga dengan baik. Hal tersebut disampaikan Kepala Bank Indonesia (KPw) Sultra, Suharman Tabrani melalui virtual metting, Selasa 19 Mei 2020.
Ia menjelaskan, kestabilan tersebut dilihat dari kredit perbankan di Sultra yang masih menunjukan pertumbuhan positif.
Kredit perbankan tumbuh positif sebesar 9,4 persen y-o-y dengan tingkat risiko yang tetap terjaga, hal ini tercermin dari NPL yang tercatat sebesar 2,7 persen atau dibawah batas atas 5 persen.
BI Sultra mencatat, pertumbuhan kredit tertinggi terdapat pada kredit modal kerja sebesar 10,8 persen, diikuti kredit konsumsi 9,4 persen dan kredit investasi 7,4 persen.
“Dari pertumbuhan tersebut, komposisi kredit di Sultra masih didominasi oleh kredit konsumsi, modal dan investasi dengan porsi masing-masing sebesar 63,2 persen 26,5 persen dan 10,3 persen,” lanjutnya.
Sementara itu dari sisi penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) masih menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 1,4 persen y-o-y. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya 14,26 persen y-o-y.
Penyebab utama dari perlambatan pertumbuhan DPK ini disebabkan penurunan pertumbuhan deposito yang masih melanjutkan pola penurunan yang mulai terjadi di akhir 2017.
Sedangkan masih lambatnya pertumbuhan giro ditengarai karena belum terlaksananya transfer dari Pemerintah pusat (Pempus) secara penuh.
“Dengan pertumbuhan tersebut, DPK di Sultra masih didominasi oleh tabungan dengan porsi sebesar 52,8 persen , diikuti deposito 25,7 persen dan giro 21,5 persen.
Pertumbuhan DPK yang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit, mengakibatkan Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan di Sultra meningkat cukup signifikan menjadi sebesar 123,9 persen.
“Kondisi tersebut mengindikasi bahwa, kredit perbankan di Sultra masih banyak diperoleh dari sumber pendanaan atau kantor perbankan di luar Sultra,” tutupnya. (B)