Redaksi
KENDARI – Berbagai informasi bohong atau hoax mewabah di lini masa, yang terus menyebar lewat media sosial dan merusaki opini pembaca, serta mengacaukan tatanan masyarakat.
Di era pesatnya perkembangan telepon pintar yang telah menjadi bagian dari kehidupan masa kini, membuat publik semakin terancam dan menjadi sasaran informasi hoax tersebut.
Olehnya itu, diperlukan komitmen kuat untuk melawan gagasan dan propaganda hoax tersebut dengan menyajikan informasi yang terkonfirmasi, serta menyajikan kebenaran sesuai fakta.
Gagasan inilah yang menjadi pokok bahasan utama dalam rapat kerja akhir tahun yang digelar mediakendari.com, Sabtu (5/1/2019) di Kantor Redaksi mediakendari.com.
Diungkapkan Direktur Mediakendari.com, Jafrun bahwa bisnis media merupakan bisnis yang berbasis kepercayaan publik. Baik itu kepercayaan atas informasi yang disajikan maupun kepercayaan dalam prospek ekonomi bersama mitra.
“Olehnya itu, modal kepercayaan inilah yang terus diusung dan dijadikan komitmen tertinggi dalam dua tahun perjalanan mediakendari,” paparnya.
Dan ditahun ini, Lanjutnya, mediakendari mengusung visi #2019WajibBaca sebagai kampanye untuk peningkatan kualitas berita yang disajikan. Dengan hastag ini, publik diminta langsung untuk membaca dan membuktikan kualitas berita yang disajikan.
“Untuk kami secara internal, hastag ini sebagai komitmen untuk menyajikan berita yang sesuai fakta, dan berguna bagi masyarakat serta diharapkan bisa berdampak positif bagi publik,” terangnya.
Hal senada juga diungkapkan Pimpinan Redaksi Mediakendari.com, Dedy Finasfikar, bahwa hastag #2019WajibBaca ini tidak hanya berlaku internal dan eksternal. Secara eksternal jelas mengajak publik untuk membaca.
“Dan secara internal di tim redaksi, maka hastag ini jadi semacam kata kunci bagi jurnalis untuk rajin membaca kebutuhan informasi masyarakat dan selalu mengulang membaca karya jurnalistiknya untuk memastikan apakah sudah sesuai dengan fakta dan kode etik atau belum,” jelasnya.
Olehnya itu, secara rutin sebagaimana telah menjadi kebiasaan di redaksi untuk selalu mengulang-ulang membahas kode etik dan melakukan check and richek data dan informasi yang akan disajikan ke publik.
“Jurnalis di mediakendari tidak hanya harus mahir dalam mencari dan meramu berita, tetapi juga harus mau melakukan check and richeck atas data dan fakta yang diterimanya,” paparnya.
Mengawali komitmen untuk menjadi media yang menyajikan berita berkualitas kepada publik, mediakendari juga memiliki kode perilaku yang sangat ketat menjaga para jurnalisnya.
“Budaya karyawan di mediakendari.com adalah komitmen menjaga kepercayaan publik, ini termanivestasikan dengan menjaga perilaku agar tidak keluar dari batas-batas yang telah ditentukan,” tutupnya.
