Redaksi
JAKARTA – Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara memaparkan konsep ‘Konawe Gemilang’ di hadapan Dirjen Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Abdul Kamarzuki, Selasa 18 Februari 2020.
Pemaparan itu digelar dalam kegiatan rapat koordinasi lintas sektor di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, dalam rangka Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Unaaha.
Konsep Konawe Gemilang kata Gusli, bertumpu pada ketahanan pangan. Meski Konawe menurutnya, merupakan daerah di Sultra dengan industri pertambangan terbesar.
“Tetapi kami tetap bertumpu kepada ketahanan pangan,” ungkapnya.
Alasan wakil dari Kery Saiful Konggoasa itu, ia mengutip pernyataan peneliti negara barat, suatu peradaban akan runtuh jika mereka tidak memiliki ketahanan pangan.
Ia juga ingin Kabupaten Konawe menjadi contoh dan pelopor daerah yang kembali kepada kekuatan lokal, yakni ketahanan pangan.
Untuk itulah, konsep Unaaha, Ibukota Kabupaten Konawe yakni menjadi kota di tengah sawah. Hal itu juga akan menjadi satu-satunya di Indonesia.
Pembangunan Konawe lanjut pria berkacamata itu, juga ingin menjadikan Unaaha yang kini surplus di bidang industri, sebagai wilayah yang ramah terhadap Usaha Kecil Menengah (UKM), sehingga harus ada penguatan agro industri.
Dalam kegiatan yang sama, sempat disinggung persoalan sengketa Pulau Bokori di Kecamatan Soropia yagn diklaim Pemkot Kendari. Namun kesimpulan rapat koordinasi, dikembalikan ke Kabupaten Konawe. (Adv)