Kendari

Wagub Sultra Letakan Batu Pertama Pembangunan Markaz Syekh Muhammad bin Sa’id

2313
Wagub Sultra
Wagub Sultra, Lukman Abunawas. (Foto: Rahmat R

Reporter : Rahmat R.

KENDARI – Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), H Lukman Abunawas menjadi orang pertama yang meletakan batu pertama pembangunan Markaz Syekh Muhammad bin Sa’id.

Gedung ini rencananya bakal menjadi pusat pelatihan Da’i dan Iman untuk Dewan Pimpinan Wilayah Wahdah Islamiyah Sultra. Lokasi gedung ini di Kecamatan Puuwatu Kota Kendari atau di lorong pembuangan akhir Kota Kendari.

Lukman Abunawas mengatakan pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra sangat merespon kegiatan-kegiatan seperti itu. Terlebih lagi pembagunan Markaz Syekh Muhammad bin Sa’id bertujuan untuk mengembangkan kemajuan Islam di Sultra.

“Ini sangat seiring dengan program Sultra beriman, makin banyak pesantren makin bagus. Apalagi ini pusat pengembangan da’i dan iman saya kira lebih baim. Kami juga melalui Biro Kesra Setda Sultra selalu membina umat Islam dalam hal sentuhan-sentuhan islami dan juga tingkat iman dan takwa, ” kata Lukman disela-sela acara, Senin 02 November 2020.

Ia merincikan, rata-rata di Kota Kendari saja paling tinggi 60 persen untuk da’i dan iman padahal islam di Kendari kurang lebih 92 persen. Sehingga, tidak seimbang dengan kualitas dalam pembinaan iman dan takwa.

“Untuk pembangunan ini juga akan dari Biro Kesra untuk membantu penyelesaian pembangunan gedung. Karena bisa membantu pemerinta untuk pusat pelatihan da’i dan iman yah kita juga bisa tiap tahun, yakni bulan suci ramadan dari Pemda kita bisa mengambil ustad untuk iman di masjid dan juga da’i-da’i kita sebar di pedesaan,” pungkas mantan Bupati Konawe ini.

Sementara itu, perwakilan Yayasan As-Syafi selaku donatur pembangunan Markaz Syekh Muhammad bin Sa’id, Syaiful Yusuf mengungkapkan gedung itu nantinya akan menjadu Islamic Center yakni pusat pelatihan da’i dan iman untuk kaum muslimin yang akan belajar agama di Kota Kendari maupun se-Sultra. “Bisa dilantih di sini termaksud pedakwa atau penceramah,” ujarnya.

Terkait dengan bangunan sendiri menurut Syaiful Yusuf , luas bangunan sekitar 500 meter persegi untuk tahap pertama yakni ada masjid, tiga ruang kelas dan satu asrama, rumah imam dan kantor dan tergetnya secepatnya. “Kami harap dengan adanya pembangunan ini bisa dapat bermanfaat bagi muslim Sultra,” imbuhnya. (3).

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version