Reporter: Ardilan
Editor : La Ode Adnan Irham
BAUBAU – Wali Kota Baubau, AS Tamrin mengungkapkan alasan dirinya berhasil menerima anugerah kebudayaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat.
Orang nomor satu di daerah Eks pusat Kesultanan Buton ini menyebut, sinergi pemerintah daerah dan insan pers menjadi salah penentu dirinya meraih anugerah tersebut. Ia merasa peran insan pers ikut berperan membantu kemajuan budaya daerah.
“Melalui publikasi, insan pers telah menunjukan langsung kontribusi serta peran memajukan kebudayaan daerah. Untuk itu saya ucapkan terima kasih atas sinergitas ini,” ucap Wali Kota Baubau, AS Tamrin saat menerima secara resmi Surat Keputusan (SK) Anugerah Kebudayaan dari PWI Pusat yang diserahkan oleh ketua PWI Baubau, La Ode Aswarlin, Senin (13/1/2020).
Kata dia, sisi pembangunan kebudayaan yang sudah banyak dilakukan, seperti implementasi Polima, hingga revitalisasi situs budaya dan pelestarian ritual adat menjadi penilaian penting selain penilaian materi proposal dan presentasi.
“Dari sekian banyak daerah yang dinilai, rupanya kita pantas menerima anugerah ini karena upaya kinerja kami selama ini. Kita bersyukur masih punya kemampuan untuk menunjukan kinerja dan mendapat perhatian dari wartawan khususnya PWI pusat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PWI Baubau, La Ode Aswarlin menambahkan, latar belakang penganugerahan kebudayaan yang dilakukan PWI Pusat diperingatan Hari Pers Nasional 2020, merupakan inisiatif PWI Pusat dalam rangka membantu Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk mendorong nilai-nilai kebudayaan di tingkat daerah.
Atas dasar ini, kata Aswar, PWI Baubau berkoordinasi dengan PWI Cabang Sultra untuk mengusulkan Wali Kota Baubau AS Tamrin sebagai salah satu calon penerima anugerah.
“Alhamdulillah Wali Kota Baubau masuk dalam salah satu kepala daerah yang ditetapkan sebagai penerima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat. Rencananya penganugerahan ini akan diserahkan di puncak peringatan Hari Pers Nasional, 9 Februari di Kota Banjarmasin,” ucapnya.
Menurut dia, dari berbagai daerah di nusantara yang mengajukan proposal sebagai calon penerima Anugerah Kebudayaan, Kota Baubau menjadi salah satu daerah yang diapresiasi karena mendorong pembangunan moral generasi melalui nilai-nilai warisan kebudayaan yang saat ini dikenal dengan Polima (Pomamasiaka, Poangka-angkataka, Pomae-maeaka, Popia-piara dan Pobinci-bincikikuli).
“Polima sebagai perekat persatuan dan kesatuan dalam bingkai sistem kearifan lokal yang diadopsi dari Sarapatanguna telah dituangkan dalam buku Polima Gema Pancasila dari Baubau,” tuturnya.
“Satu penegasan yang disampaikan ketua dewan juri saat penyerahan surat keputusan penetapan kepala daerah yang menerima anugerah, bahwa pembangunan moral merupakan salah satu poin penting yang harus didorong demi kemajuan dan masa depan bangsa. Dan hal ini telah dilakukan oleh Kota Baubau,” tutupnya. (A)