FEATUREDMUNASENIWISATA

Wanita Penenun Asal Muna Ini Raih Penghargaan Nasional Kategori Seni Budaya

605

RAHA – Penenun asal Desa Masalili Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), Wa Opah tak menyangka kalau dedikasinya dalam menekuni profesinya berbuah penghargaan.

Salah satu Televisi swasta nasional, MNC TV memberikan penghargaan pada dirinya, karena berhasil lolos sebagai salah satu pemenang untuk kategori Seni Budaya. Wa Opah dinobatkan sebagai salah satu pahlawan untuk indonesia MNC TV.

Lolosnya Wa Opah dalam program ini bukan perkara sederhana. Terkhusus wilayah Sultra, dua nominator yang berhasil masuk kategori. Pertama Wa Opah dari Muna dan satunya seorang tenaga medis asal Kolaka.

Untuk mendapatkan penghargaan tersebut memiliki persaingan yang super ketat. Tim penilai sendiri dibentuk dari kalangan akdemisi oleh Rektor Universitas Paramadina dan Kementrian Sosial serta beberapa lainnya.

Titik air mata menyambut hadirnya penghargaan ini. Ketua Dekranasda Muna, Yanti Setiawaty Rusman Emba yang juga ikut menerima penghargaan ini tak kuasa menahan haru. Salah satu pengrajin tenun Muna berhasil menominasikan namanya dipanggung nasional. Sebuah penghargaan yang tak mudah untuk diraih. Begitupula Wa Opah yang kaget menerima hadiah ini. Dengan perasaan tak menentu Wa Opah pun tersedak menahan haru.

Yanti Setiawati merasa bangga dengan keteladanan Wa Opah dalam mengembangkan tenunan Muna hingga berujung apresiasi. Istri Bupati Muna ini berharap capaian yang ditorehkan ini menjadi jalan indah untuk memotivasi diri.

“Semoga capaian ini menjadi motivasi bagi Wa Opah untuk terus menenun,” kata Istri Bupati Muna, Senin (15/1/2018).

Yanti Setiawati berharap Wa Opah menjadikan penghargaan ini menjadi pelecut semangat agar dalam bekerja lebih terpacu. Sebagai ketua Dekranasda Muna Yanti Setiawati mendukung penuh pengrajin tenun yang dimotori Wa Opah.

Lebih lanjut, Ibu dengan anak satu ini melihat Wa opah tidak hanya bekerja dalam upaya mencari rezeki tapi lebih dari itu. Wa Opah juga merekrut dan mengkader warga untuk menjadi penenun berkualitas. Tidak hanya berasal dari desa setempat tapi wilayah antar kecamatan pun direkrutnya. Ibu Bupati meminta Wa Opah terus merekrut kader-kader baru.

Wa Opah merupakan pengusaha tenun dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Usaha tenun khas daerah Muna ‘Baru Mekar’ merupakan nama tempat Wa Opah mengembangkan profesinya. Ketika menerima penghargaan, Wa Opah mengatakan kekagetannya. Ia tak menyangka penobatan ini dilekatkan pada dirinya.

“Saya sama sekali tidak menyangka kalau saya dapat penghargaan,” ujarnya.

Reporter: Erwinsyah SJ
Editor: Kardin

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version