FEATUREDMUNAPERISTIWA

Warga Muna Kembali Dibuat Geger dengan Penampakan Ular Piton

535

RAHA – Langgasa (55) warga Kelurahan Mangga Kuning Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna, dibuat geger dengan munculnya seekor ular piton berukuran besar di dapur rumah miliknya. Hewan buas itu pertama kali ditemukan oleh isterinya, Wa Muliana (47) pada Kamis (12/7) sekitar pukul 01:00 Wita.

Berawal ketika Langgasa yang tengah tertidur pulas bersama anak isterinya, lalu terbangun karena mendengar suara bunyi periuk dan piring dari arah dapur rumahnya. Mengira kucing yang mencari ikan, Ia pun memerintahkan isterinya untuk pergi memeriksa. Saat itu lampu dapur dalam keadaan padam.

Setelah lampu dinyalakan, ternyata ular jenis piton dengan ukuran kurang lebih sepanjang 7 hingga 8 meter (menurut perkiraan Langgasa), sedang melintang dalam ruang dapur yang dipenuhi peralatan masak. Sontak Wa Muliana kaget lalu berteriak memanggil suaminya untuk mengusir ular itu.

Karena mendengar laporan dari isterinya, dengan sigap, Langgasa mengambil sebilah parang untuk membunuh hewan melata itu.

“Waktu saya lihat, ekornya ada diatas dinding, badannya di lantai, sedangkan kepalanya ada di atas dinding sebelah hendak menuju keluar. Kira-kira panjangnya sekitar 7 sampai 8 meter dan badan tengahnya sebesar paha orang dewasa,” tutur Langgasa saat ditemui di kediamannya, pada Jumat (13/7).

Niatnya untuk membunuh ular itu dihentikan oleh tetangga yang datang setelah mendengar informasi soal penemuan isterinya itu. Kurang lebih sekitar 1 jam ular dibiarkan begitu saja, lalu coba diusir hingga keluar dengan menggunakan tanah yang dilemparkan oleh Langgasa.

“Dilarang bunuh karena katanya ular itu adalah jelmaan jin, apalagi malam jumat,  sehingga saya lempar saja pakai tanah sampai dia (Ular, red) pergi keluar dari rumah,” timpalnya.

Setelah hewan buas dengan corak batik itu pergi meninggalkan rumahnya, Langgasa sudah tidak tenang untuk melanjutkan istirahat malamnya. Ia memilih untuk berjaga. Anehnya, selang waktu kurang lebih satu jam, ular itu kembali muncul di antara ranjang dan dinding rumahnya. Tepatnya pada pukul 03:00 Wita.

Dengan menggunakan senter, Langgasa melihat ular itu sedang melilit di lantai, sementara kepalanya tersembunyi dalam lilitan.

“Saya coba lempar lagi pakai tanah, lalu ularnya pergi lagi, akhirnya sampai siang saya tidak tidur,” ucapnya.

Akibat kejadian itu, keluarganya tidak tenang untuk beristirahat di rumah. Hingga pada malam berikutnya, usai menunaikan ibadah shalat isya di masjid, Langgasa, mencoba menaburkan garam bercampur bawang ke sekeliling rumahnya agar ular itu tak lagi datang.

Memasuki kolong dapur, ia kembali dikagetkan dengan ular yang sedang memanjat untuk memasuki rumahnya. Ia lalu berteriak menyuruh anak-anaknya keluar dari rumah.

“Kepalanya sudah masuk dalam rumah, akhirnya saya pergi ganti pakaian lalu ambil parang untuk bunuh itu ular, tapi saat saya kembali, ular itu sudah tidak ada,” terangnya.

Hiingga saat ini, Langgasa bersama keluarganya masih merasa khawatir karena ular itu belum juga berhasil ditemukan, meskipun telah banyak warga yang turut membantu untuk mencarinya. Kuat dugaan ular bersarang dalam lubang yang terletak di bawah rumah. Apalagi lokasi rumah bersampingan dengan kali.

“Di bawah rumah ini banyak lubang, bisa jadi ular masuk disitu,” ujar salah satu warga yang turut membantu mencari ular itu.


Reporter: Erwinsyah SJ

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version