Dua pesilat sekaligus aktor Indonesia, Yayan ‘Mad Dog’ Ruhian dan Cecep Arif Rahman, kembali menoreh prestasi di kancah perfilman internasional lewat penampilan keduanya dalam film “John Wick: Chapter 3 – Parabellum” arahan sutradara Chad Stahelski.
Dalam film John Wick yang ke-3 ini, kedua pesilat yang namanya melejit lewat film “The Raid” ini harus bertarung dengan pembunuh bayaran legendaris, John Wick, yang diperankan oleh aktor, Keanu Reeves.
Kemunculan Yayan Ruhian di film layar lebar berseri ini hampir gagal, dikarenakan jadwal syuting yang bentrok. Pasalnya, waktu itu Yayan tengah mengerjakan proyek lain di Malaysia.
“Aduh sayang sekali gitu kan, tapi director-nya bilang, ‘okay, nanti coba kita lihat lagi.’ Dan seminggu atau beberapa hari kemudian beliau menghubungi lagi untuk ternyata bisa gitu saya bisa gabung, asal memang sesuai waktunya jadi betul-betul setelah selesai schedule di Malaysia itu saya langsung pulang ke Indonesia hanya untuk urus visa dan langsung berangkat ke New York,” jelas Yayan Ruhian.
Begitu pula dengan Cecep Arif Rahman. Pada waktu itu ia masih berada di luar kota, sehingga harus menyusul sepuluh hari kemudian, setelah Yayan sampai di kota New York.
Merupakan sebuah mimpi yang menjadi kenyataan ketika Yayan diperkenalkan langsung dengan Keanu Reeves, saat pertama kali datang ke lokasi syuting.
“Ucapan yang keluar saat itu adalah, ‘ini adalah mimpi yang jadi kenyataan, bahkan mungkin saya bilang ini masih seperti mimpi,’” ujar pria kelahiran Tasikmalaya tahun 1968 ini.
“Seorang Keanu Reeves, seorang yang hebat, yang saya idolakan, dan saat ini jumpa bisa di hadapan langsung dan akan bersama dalam satu movie, ‘oh, ini hal yang luar biasa,’ gitu kan buat saya saat itu,” kenang Yayan sambil tertawa.
Sosok Keanu Reeves yang dikenal oleh para fans sebagai aktor Hollywood yang rendah hati diakui kebenarannya oleh Yayan.
“Begitu saya jumpa, Masha’Allah. Itu betul-betul bukan sebuah cerita. Itu dia seorang yang hebat dan memang pantaslah kalau dia menjadi seorang aktor yang hebat, karena memang kehebatan yang berawal dari kepribadiannya saya rasa,” ujar pria yang juga pernah tampil dalam film produksi Hollywood, “Beyond Skyline,” ini.
Selain pribadinya yang ‘humble,’ Keanu Reeves adalah seorang yang sangat kooperatif dan “nggak ngartis.” Walaupun tengah istirahat, tanpa mengeluh ia tetap datang ke tempat latihan untuk berlatih adegan berkelahi dengan semangat. Yayan mengaku ia belajar banyak selama syuting bareng Keanu Reeves.
“Jumpa di mana pun, apa lagi di set juga, dia betul-betul seorang yang humble, sangat luar biasa dan saya pribadi banyak belajar dari kepribadiannyalah terutama,” tambah pesilat sekaligus aktor yang juga pernah muncul dalam film “Star Wars: The Force Awakens” ini.
Seluruh koreografi berkelahi untuk film John Wick yang ke-3 ini memang sudah diciptakan oleh tim yang ditunjuk. Namun, Yayan dan Cecep diberi kebebasan untuk memasukkan bela diri pencak silat dalam koreografi tersebut.
Tidak hanya itu, yang juga membanggakan adalah senjata tradisional Indonesia, Karambit, yang dipilih untuk digunakan saat melakukan adegan berkelahi.
“Kayaknya karambit merupakan salah satu senjata yang cukup unik gitu kan. Dan itu bisa juga orang pakai sebagai salah satu senjata rahasia gitu di kalangan para pendekar, tergantung dari ukurannya. Maka kita coba sampaikan bagaimana kalo senjatanya karambit ini? Dan mereka sangat setuju. Akhirnya ya, kita pakai karambit. Sebuah kebanggan buat kami,” ujar Yayan dengan penuh bangga.
Kemunculan duo pesilat asal Indonesia dalam film “John Wick: Chapter 3 – Parabellum” ini menuai banyak pujian. Penonton asal Indonesia, Omar Karim Prawiranegara yang tinggal di negara bagian Maryland, AS merasa bangga dan mengaku terpukau dengan penampilan mereka.
“Dengan tetap membawa ciri khas mereka yaitu seni bela diri pencak silat juga lengkap dengan senjata tajam khas indonesia. Akting mereka sudah bisa di sejajarkan dengan bintang Hollywood asal asia lainnya yg lebih dulu bermain di Hollywood, tidak kaku dan dialog dalam bahasa indonesia benar-benar menguatkan karakter mereka,” ujarnya.
Omar bahkan ingin melihat aksi mereka di film-film Hollywood lainnya.
“Menarik untuk melihat aksi mereka di film Hollywood lainya dan menunjukkan aktor kita sudah sepadan dengan negara lain. Bangga!” katanya lagi.
Penonton Indonesia yang juga tinggal di Maryland, Rinaldi Nurpratama juga mengaku sangat bangga melihat kebudayaan Indonesia, khususnya pencak silat dan pisau karambit sudah menembus Hollywood.
“Dan scene (Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahman) juga nggak main-main. Bisa dibilang scene berantem yang cukup lama dan senangnya John Wick respect sama dua pesilat kita,” ujarnya dengan bangga.
Penampilan Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahman juga dipuji oleh warganet, seperti @muhnandap, yang ikut melontarkan cuitan di Twitter.
Twitter Embed Tweet or Video
Warganet @_fadlyzakaria_salut karena Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahman bisa ikut bermain dalam film yang menurutnya ‘bikin ngilu.’
Twitter Embed Tweet or Video
Menurut @dthndyni penampilan duo pesilat ini telah membuat bangga Indonesia.
Twitter Embed Tweet or Video
Tidak hanya para warganet asal Indonesia yang melontarkan cuitan penuh bangga, tetapi juga mereka yang berasal dari negara lain.
Warganet @JamalForney yang berasal dari Los Angeles, Amerika Serikat, yang mengatakan: ” Saya menonton John Wick 3 alias John Wick berkelahi dengan para pemain film “The Raid,” dan saya ingin tahu kenapa Yayan Ruhian tidak bermain dalam setiap film laga. #MadDog”
Twitter Embed Tweet or Video
Seorang warganet asal New York, @Reita, bahkan menginginkan adanya aktor Iko Uwais di film John Wick yang selanjutnya.
Twitter Embed Tweet or Video
Sebagai masyarakat pencak silat, Yayan mengaku bangga atas pengakuan pencak silat di dunia internasional. Secara pribadi ia juga senang kini bisa berkesempatan memperkenalkan pencak silat, tidak hanya melalui pertunjukan di panggung.
“Tapi juga melalui layar lebar yang bisa dinikmati tidak saja oleh kalangan pecinta bela diri, tapi kalangan pecinta hiburan. Jadi ini merupakan kesempatan bagi kami untuk memperkenalkan pencak silat lebih luas lagi,” paparnya.
Yayan berharap pencak silat bisa digemari di dunia dan juga lebih digemari lagi di Indonesia dan bisa menjadi raja dan tuan rumah di negaranya sendiri. Selain itu ia juga berharap film “John Wick: Chapter 3 – Parabellum” ini tidak hanya dijadikan sebagai hiburan saja.
“Mudah-mudahan film “John Wick” tidak saja bisa dijadikan sebuah hiburan yang membuat puas para pecinta John Wick, tapi juga sebagai anak bangsa bisa merasakan kebanggaan dari apa yang didapatkan di (film) “John Wick” itu,” tambah pemeran karakter Mahesa Birawa dalam film Wiro Sableng 212 ini.
Terakhir, Yayan menanggapi seputar adanya percakapan dalam bahasa Indonesia di film ini.
“Nah, ini perlu dipastikan. Kayaknya harus nonton,” kata Yayan sambil tertawa.
“Jadi ini luar biasa buat saya dan buat kang Cecep tentunya, dan mudah-mudahan juga buat bangsa Indonesia, karena kalau di film-film sebelumnya kami hanya memperkenalkan pencak silat dalam adegan fighting, tapi di sini ada silat, ada senjata tradisional dan juga tentunya ada bahasa. Mudah-mudahan ini bisa menjadi sesuatu yang berarti buat saya, buat pencak silat dan buat bangsa Indonesia,” tambahnya menutup wawancara dengan VOA.
Kalau begitu, bagi anda yang belum, selamat menonton ya. Sampai jumpa! (di)