KONAWE SELATAN – Tercatat jumlah kasus Covid-19 di Konawe Selatan (Konsel) hingga Rabu 16 Februari 2022 sebanyak 120 kasus pasien positif. Antisipasi lonjakan kasus tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) konsel bakal lakukan Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level tiga dan genjot vaksinasi.
Hal itu disampaikan Bupati Surunuddin Dangga saat memantau jalannya vaksinasi anak usia 11-16 tahun di SD Negeri 1 Lalembuu kecamatan Lalembuu. Kamis, 17 Februari 2022.
Mantan ketua DPRD Konsel ini, mengatakan PPKM berdasarkan Instruksi Mendagri no 11 thn 2022, tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua, Konsel kembali berada di Level 3 PPKM dan berlaku hingga 28 Februari mendatang.
Baca Juga : Terungkap, Ternyata Ini Penyebab Kematian Mayat Depan Kampus UHO Kendari
” Saya minta kepada seluruh pihak khusunya Satgas Covid-19 konsel untuk selalu berkoordianasi dengan instansi dan stakholder terkait,” kata Surunuddin saat diwawancarai media ini.
Surunuddin menjelaskan penerapan PPKM di wilayah konsel khususnya diwilayah perkantoran untuk saat ini masih melihat perkembangannya.
” Aktivitas pelayanan di perkantoran masih seperti biasa sembari dievaluasi,kalau nantinya benar-benar melonjak baru kita lockdown, dan begitu ada yang terpapar kita akan isolasi mandiri,” kata Surunuddin.
Namun menurut Surunuddin, kalau sudah vaksin pada umumnya tidak akan muda terpapar, tidak seperti dulu. Berkaca pada tahun lalu pemda konsel saat ini tidak kaku lagi dalam penanganan covid-19.
Baca Juga : Surunuddin Dorong Dinas Ketapang Luncurkan Brand Beras Super Konawe Selatan
” Makanya saat ini kita genjot vaksinasi mulai dari usia 11-16 tahun hingga dewasa baik itu dosis kedua maupun vaksin booster,” ajak Surunuddin.
Sementara itu Kadis Kesehatan Konsel dr Boni Lambang Pramana M.Kes. menjelakan 120 kasus positif Corona tersebar di sejumlah Kecamatan.” Dari total tersebut lima orang sudah dinyatakan sembuh,” kata pria yang akrab disapa Dokbon.
Dokbon mengatakan,mayoritas pasien memilih melakukan isolasi mandiri tentunya dengan tetap mendapat pemantauan dari Dinas Kesehatan Konsel.
Ditanya soal varian Covid-19 yang menjangkiti 120 orang tersebut, Dokbo mengatakan pihaknya belum memastikan apakah itu omicron atau hanya lain seperti aplha atau delta karena memang di Sultra belum ada alat khusus PCR Omicron.
Baca Juga : Resmikan LPM di Lalembuu, Bupati Surunuddin Jamin Kecukupan Pangan Masyarakat
Namun, bisa saja sudah ada kasus Omicron di Sultra mengingat saat ini secara nasional Omicron sudah mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia yakni dengan porsi 98%.”Kita melihat kasus omicron secara nasional dilaporkan ada 98% dan lainnya itu adalah 2%,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular di di Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Taridala of dalam konferensi pers virtual, Rabu (17/2).
Terkait dengan lonjakan kasus tersebut Dinkes konsel akan terus melakukan perawatan dan pemantauan yang intens kepada 115 pasien yang positif tersebut.
Pihaknya juga terus bersinergi dengan Satgas Covid-19 Konsel untuk terus memaksimalkan vaksinasi Covid-19 utamanya menyasar anak usia 6-11 tahun dan Lansia.
Penulis : Erlin