Reporter: Adhil
BUTON – Pemerintah Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui tim gugus tugas Covid-19 melaksanakan rapid tes massal. Dari 227 warga Kabupaten Buton yang telah di rapid tes, dua diantaranya dinyatakan reaktif.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton, dr Ramli Code mengungkapkan, dua orang yang dinyatakatan reaktif merupakan tenaga kesesahatan yang bertugas di RSUD Kabupaten Buton.
Selanjutnya, kedua tenaga kesehatan tersebut langsung dikarantina sesuai prosedur penanganan pasien covid-19 sembari menunggu hasil uji swab.
“Setelah dua orang yang reaktif, kami akan agendakan untuk lakukan rapid tes untuk semua tenaga kesehatan. Tentu kita akan lakukan secara bertahap untuk menghindari adanya kekosongan pelayanan kesehatan di rumah sakit,” terang dr Ramli Code di konfirmasi Selasa, 09 Juni 2020.
“Tapi kami selalu berharap, dua tenaga kesehatan yang reaktif itu, hasil swabnya bisa negatif agar mereka bisa kembali beraktivitas sebagaimana biasa,” tambahnya.
dr Ramli juga mengungkapkan, warga yang dilakukan rapid tes diantaranya para mahasiswa, warga yang beru kembali dari zona merah, tenaga ASN, hingga tenaga medis.
“Pastinya, kami akan terus melakukan upaya pencegahan. Jika ada warga yang reaktif, maka kita akan lakukan penindakan secepatnya,” singkat dr Ramli.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Buton, Wa Ode Kiana Fardiah mengungkapkan, dengan bertambahnya dua orang tenaga kesehatan yang dinyakatan reaktif hasil rapid tes, maka keseluruhan tenaga kesehatan yang reaktif berjumlah tiga orang.
“Ketiganya sudah melakukan karantina mandiri sesuai prosedur penanganan covid-19 sembari menunggu hasil swab. Kita sangat berharap, hasil ketiganya dinyatakan negatif,” kata Wa Ode Kiana.
Untuk informasi, berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 Buton, hingga kini baru berjumlah dua warga di daerah tersebut yang dinyatakan positif corona.
Pasien 01 dinyatakan meninggal dunia dalam proses penanganan medis saat berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), sedangkan pasien 02 saat ini dalam penanganan medis sesuai protokol penanganan pasien covid-19.