BUTON

72 Warga Buton Eks Penumpang KM Lambelu Jalani Pemeriksaan Kesehatan Ulang

339
×

72 Warga Buton Eks Penumpang KM Lambelu Jalani Pemeriksaan Kesehatan Ulang

Sebarkan artikel ini
KM Lambelu saat sandar di pelabuhan Murhum Kota Baubau 6 April 2020 lalu. Foto: Adhil/mediakendari.com

Reporter: Adhil

BUTON – Sebanyak 72 penumpang eks penumpang KM Lambelu asal Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali diperiksa kesehatannya oleh tim gugus penanganan covid 19 Pemda Buton.

Pemeriksaan kembali ini dilakukan menyusul penetapan 26 anak buah kapal (AKB) kapal motor (KM) Lambelu positif covid 19, berdasarkan hasil swab tes di Laboratorium di Kota Makkasar.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Buton, Wa Ode Kiana mengatakan, pihaknya telah mengintruksikan seluruh Puskesmas yang berada di tempat tinggal ke-72 eks penumpang KM Lambelu, untuk kembali melakukan pemeriksaan kesehatan.

Selain itu, juga dilakukan pemantauan secara intensif perkembangan kondisi tubuh warga tersebut selama masa inkubasi hingga 14 hari kedepan terhitung sejak kedatangan para penumpang 6 April lalu.

“Berdasarkan laporan dari tim medis yang turun langsung ke lokasi tempat tinggal para penumpang itu, saat di tes kesehatannya semua masih dinyatakan normal dan belum ada tanda-tanda terpapar virus,” kata Wa Ode Kiana dikonfirmasi via seluller, Kamis 16 April 2020.

Namun demikian, kata Wa Ode Kiana, pemantauan tetap akan dilakukan secara intens sampai seluruhnya 100 persen dinyatakan bebas dari wabah covid-19.

Wa Ode Kiana mengungkapkan, ke-72 eks penumpang KM Lambelu juga diwajibkan melakukan karantina mandiri serta tidak melakukan interaksi yang intens dengan warga sekitar tempat tinggalnya untuk mencegah penularan wabah covid 19 ke warga lainnya.

Menurutnya, masyarakat juga kita diminta untuk melaporkan jika ada warga di lingkungan tempat tinggalnya yang menunjukan ciri-ciri terjangkit covid 19. Agar tim medis bisa secepatnya mengambil tindakan antisipasi.

“Untuk ke 72 eks KM Lambelu juga, kiranya bisa melapokan ke Puskesmas terdekat jika dalam proses inkubasi mengalami gejala sakit agar bisa cepat ditangani,” kata Wa Ode Kiana menutup.

You cannot copy content of this page