Redaksi
KENDARI – Aksi damai Keluarga Besar Mahasiswa (KBM), Universitas Halu Oleo (UHO), yang rencananya akan dilakukan pada Senin 30 September 2019 di Mapolda Sulawesi Tenggara (Sultra), batal dilakukan.
KBM UHO hanya akan melakukan konsolidasi dan penggalangan donasi pada 30 September hingga 1 Oktober 2019.
“Kami tegaskan bahwa KBM UHO tidak akan melakukan aksi demontrasi di Polda Sultra pada hari Senin 30 September 2019, KBM UHO hanya akan melakukan aksi demonstrasi dan konsolidasi terhadap mahasiwa dilingkup UHO,” jelas Presiden Mahasiswa UHO, Maco, dalam keterangannya, Senin pagi (30/9/2019).
Maco menjelaskan, bahwa aksi damai yang menuntut agar pelaku penembakan terhadap Randi, akan dilakukan pada Rabu 2 Oktober 2019, dengan jumlah massa yang lebih besar.
“KBM UHO akan menggalang kekuatan masa yang lebih besar lagi, dan akan bertandang ke Polda Sultra pada hari Rabu 2 Oktober 2019,” katanya.
Baca Juga:
- Kejari Konawe Tahan PPK Proyek Tambatan Perahu Dishub di Rutan Unaaha
- Wakil Ketua Pengadilan Negeri Konawe Resmi Lantik I Made Asmaya Jadi Ketua DPRD
- Dua Warga Konawe Usai Pulang Umroh, Doakan Pasangan HADIR Jadi Bupati Konawe
- Unsur Pimpinan DPRD Konawe Masa Bakti 2024-2029 Resmi Dikukuhkan
- ASR-HUGUA Bakal Bentuk Badan Ekonomi Kreatif Daerah Untuk Bina Potensi Anak Muda
- Cabup Harmin Ramba Beri Penjelasan Kepada Cawabup Syamsul Ibrahim Terkait Konsep Pembangunan Konawe Maju Menuju Kota PADI buat Samsul
Tuntutan utama KBM UHO dalam aksi yang akan dilakukan adalah mendesak agar Polda Sultra segera menangkap pelaku penembakan terhadap Randi, serta segera mengungkap siapa pelaku penganiayaan Yusuf saat aksi demonstrasi pada Kamis 26 September 2019, lalu.
Selain itu, tuntutan yang sama saat aksi sebelumnya, yaitu menolak beberapa RUU juga tetap akan disuarakan.
Sebelumnya diberitakan, dua mahasiswa UHO, Randi dan Yusuf Kardawi meninggal dunia saat aksi di DPRD Sultra, Kamis (26/9/2019). Randi dipastikan meninggal tertembus peluru tajam, sedangkan Yusuf meninggal akibat cedera serius dibagian kepala.