BAUBAU

Alat Terbatas, Hanya Belasan Penumpang KM Lambelu Bakal di Rapid Tes

254
ilustrasi

Reporter: Ardilan

BAUBAU – Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau bakal melakukan rapid tes kepada penumpang kapal motor (KM) Lambelu yang sempat sandar di Pelabuhan Murhum, Kota Baubau, Senin 6 April 2020 lalu.

Rapid tes ini dilakukan menyusul pengumuman sebanyak 26 anak buah kapal (ABK) KM Lambelu dinyatakan positif terinfeksi virus corona berdasarkan hasil pemeriksaan swab tenggorokan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Baubau, Wahyu menjelaskan, karena keterbatasan alat rapid tes, Pemkot Baubau hanya akan melakukan tes rapid kepada beberapa penumpang.

“Setelah kami rapat di sekretariat gugus tugas, karena sifat alat rapid tes selektif, kita berencana melakukan test kepada penumpang yang resiko tinggi dan rentan yakni yang umur 38 tahun ke atas. Jumlahnya ada 11 orang,” kata Wahyu, Rabu 15 April 2020.

Menurutnya, jumlah alat rapid tes yang dimiliki Pemkot Baubau saat ini hanya 23 unit, olehnya itu hanya penumpang yang berusia rentan yang diprioritaskan untuk dilakukan rapid tes.

“Jumlah penumpang yang terkroscek itu ada 71. Makanya kita utamakan dulu yang umur 38 ke atas. Akan di rapid tes juga Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Murhum karena mereka tiap hari kontak dengan penumpang kapal,” ujarnya.

Ia menjelaskan, saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan terhadap penumpang KM Lambelu yang turun di Pelabuhan Murhum. Saat itu tercatat ada 206 orang, namun yang mengisi formulir sebanyak 176 orang.

Dari 176 penumpang, kata Wahyu, setelah dicek baru 71 penumpang yang berdomisili di Kota Baubau. Sedang lainnya baru ketahuan merupakan penduduk dari daerah tetangga seperti di Kabupaten Buton Tengah, Buton Selatan.

“Ketika ditelpon ternyata mereka berada diluar Baubau. Mungkin karena ingin cepat, mereka sebut saja Baubau. Jumlah penumpang ratusan baru 71 terdata, ini masih bisa berubah karena masih dilacak lagi,” ungkapnya.

Menurutnya, apabila ke-11 yang bakal dilakukan rapid tes tersebut hasilnya dinyatakan negatif, maka pihaknya akan mencoba melakukan hal sama ke penumpang lainnya.

“Seandainya 11 orang ini misalnya dinyatakan negatif, kita akan perluas lagi ke penumpang yang lain. Ada informasi juga akan ada tambahan alat rapid tes dari pemerintah provinsi yang akan disebar di kabupaten kota,” imbuh mantan Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Baubau ini.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version