Kendari

Ali Mazi Pikirkan Kemajuan Pembangunan Sultra Sejak 17 Tahun Lalu

369
Mantan Liaison Officer Pemprov Sultra dan Unhalu
Mantan Liaison Officer Pemprov Sultra dan Unhalu, Asrun Lio. (Foto: Rahmat R)

Reporter : Rahmat R.
Editor : Ardilan

KENDARI – H Ali Mazi, SH rupanya sejak 17 tahun lalu atau tepatnya mulai tahun 2003 telah memikirkan kemajuan Sulawesi Tenggara (Sultra). Kala itu, Ali Mazi juga telah menjabat Gubernur Sultra berpasangan dengan Yusran Silondae selaku Wakil Gubernur Sultra.

Hal ini sebagaimana diungkapkan, Asrun Lio yang di masa itu sebagai Liaison Officer (LO) antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra dan Universitas Haluoleo (Unhalu)/sekarang berganti nama menjadi Universitas Halu Oleo (UHO).

Kata Asrun Lio, pada 25 April 2003 lalu, Pemprov Sultra dan UHO menggelar seminar nasional bersama beberapa Menteri untuk membedah buah pemikiran Ali Mazi yang juga merupakan Gubernur Sultra saat ini.

“Semua dokumen yang ada pelaksanaan seminar ini dirangkum menjadi Percepatan Pemerataan Pembangunan Menuju Sultra Raya 2020. Ini jelas terangkum dalam rangkuman hasil seminar nasional tersebut,” ucap Asrun Lio ditemui di ruang kerjanya, Selasa 06 Oktober 2020.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra ini menerangkan dirinya saat itu bertindak sebagai Ketua Panitia kegiatan. Pemikiran Ali Mazi dibedah oleh para birokrat bersama dua mantan Gubernur Sultra yaitu Alala dan La Ode Kaimoeddin bersama Ridwan Bae yang saat itu menjabat Bupati Kabupaten Muna.

“Kenapa Gubernur Ali Mazi waktu itu berpikir soal 2020?. Karena ukuran kemajuan dunia menurut para pakar adalah tahun 2020. Ini kan wawasan pembangunan dalam tahun yang cukup lama. Namun pada akhirnya dia menjabat pada tahun 2020 ini sampai pada 2023 medatang,” bebernya.

Ia mengakui sejak dulu orang nomor satu di Bumi Anoa itu merupakan pemimpin yang selalu membukukan sesuatu.

“Dia membuat buku kerja dibagikan ke semua OPD pada tahun 2003 lalu. Hak ini dia lakukan untuk program Style-style Masyarakat Sejahtera (SMS). Dalam buku ini, pikiran gubernur dituangkan yang sudah terwujud adalah jembatan Bungku Toko atau saat ini dinamakan Jembatan Teluk Kendari,” urainya.

Dia menambahkan dalam buku Ali Mazi di tahun 2003 itu termasuk rencana pembangunan Jembatan Buton-Muna (Tona) yang sesuai rencana pada 2021 nanti tahapan pembangunannya akan dimulai.

“Bapak Ali mazi adalah orang yang mendokumentasikan apa yang dia pikirkan. Sekarang pun masih seperti itu, misalnya Konsep Garbarata sudah dimuat di dalam buku agenda kerja sejak di awal pemerintahnya di tahun 2018 lalu,” pungkasnya. (3).

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version