Kendari

Aliansi Masyarakat Sultra Tolak Kedatangan Kedatangan Rizik Shihab

1106
Poster Habib Rizieq yang dicoret dalam aksi demonstrasi Aliansi Masyarakat Sultra (foto: Sardin.D)

Reporter : Sardin.D

KENDARI – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) Cinta Damai melakukan aksi demonstrasi di perempatan MTQ Kendari, menolak kedatangan Rizik Shihab di Bumi Anoa, Rabu 02 Desember 2020.

Aksi penolakan itu juga diwarnai dengan mencoret spanduk dengan gambar wajah Riziek Shihab.

Salah satu korlap , Wawan mengatakan, kehadiran Rizik Shihab di Indonesia mengakibatkan upaya pemerintah menangani covid-19 menjadi sia-sia. Menurutnya, sambutan kedatangan Rizik Shihab yang di hadiri kerumunan ribuan orang dengan mengabaikan protokol kesehatan sangat rentan terjadinya penularan pandemi covid-19.

“Penyambutan di Bandara Soekarno Hatta, kegiatan Maulid Nabi di Petamburan, Maulid Nabi di Tebet, Pengajian di Mega Mendung, menghadirkan ribuan anggota dan simpatisan Front Pembela Islam (FPI) serta masyarakat, tentunya riskan terhadap kemunculan cluster baru. Bahkan, hasil tracing sudah menunjukkan indikasi ke arah kekhawatiran tersebut. Sebanyak 50 orang di kawasan Tebet terkonfirmasi positif Covid-19 dan sekitar 30 orang di Petamburan telah terkonfirmasi positif Covid-19,” kata Wawan dalam orasinya, Rabu 02 Desember 2020.

Wawan juga membeberkan, sikap yang di tunjukkan oleh Riziek Shihab dengan menolak penelusuran kontak erat oleh pemerintah dalam upaya penanganan dan pencegahan covid-19 di anggap kontroversi.

“Riziek Shihab pernah melakukan kontak erat dengan pasien covid-19, bahkan dia melakukan uji swab secara mandiri dan tidak mau menunjukkan hasil swabnya kepada tim satgas covid-19 Bogor dengan dalih bahwa rekam medik merupakan privasi pasien,” tandasnya.

Ditempat sama, Hendrik Kurniawan yang juga salah satu korlap, menambahkan Riziek Shihab merupakan bagian dari FPI selalu menyampaikan dakwah yang bermuatan provokatif.

“Ujaran provokatif tersebut justru akan menimbulkan keresahan dan kebencian dalam masyarakat bahkan diantara sesama umat Islam itu sendiri. Kebencian yang tercipta akan berujung pada perpecahan dan permusuhan yang mengancam eksistensi Negara Indonesia,” kata Hendrik

“Hasutan lain yang terus digaungkan yakni pemerintah bersama aparat penegak hukum selalu mengkriminalisasi ulama dan melakukan pembatasan terhadap kegiatan Umat Islam,” sambung Hendrik

Riziek Shihab di kabarkan, akan melakukan kunjungan Di Kota Kendari Sultra pada awal tahun 2021. Menyikapi hal tersebut, Hendrik menyampaikan, Aliansi Masyarakat Sulawesi Tenggara Cinta Damai menolak keras kedatangan Riziek Shihab, karena kondisi penularan covid-19 yang makin meningkat di Sultra.

“Apabila diadakan safari dakwah maka pasti akan memunculkan perkumpulan banyak orang yang rentan dengan penularan virus corona,” tutur Hendrik

Ia berharap kepada Polda Sultra serta Gugus Covid-19 Sultra tidak memberikan izin keramaian kepada panitia kedatangan Riziek Shihab.

“Kami meminta kepada aparat penegak hukum dan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk menindak tegas seluruh pihak yang menghambat proses 3 T (Testing, Tracing dan Treatment) tanpa pandang bulu, termasuk Rizieq Shihab dan kelompok FPI,” pungkasnya. (2).

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version