BAUBAU

Anggaran BTT di Baubau Meningkat

765
Ilustrasi

Penulis: Ardilan

BAUBAU – Anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) Pemerintah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) meningkat dari angka Rp 19 Miliar menjadi 29 Miliar. Penambahan jumlah BTT tersebut terjadi setelah Pemkot melakukan refocusing Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021. Porsi anggaran ini nantinya akan dipakai untuk menangani pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai.

Plt Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset dan Pendapatan Daerah (BPKAPD) Kota Baubau, Yulia Widiarti mengatakan dana BTT di APBD induk 2021 sebesar Rp 19 miliar. Namun, setelah recofusing disepakati untuk dinaikan sekitar Rp 10 miliar lagi.

Yulia mengungkapkan BTT tidak hanya akan dipakai untuk penanganan virus Corona. Khusus untuk Covid-19, urai Yulia, pos dana itu akan dipakai untuk obat-obatan, operasional vaksin, insentif relawan serta APD (Alat Pelindung Diri) tenaga kesehatan.

Baca Juga: Satnarkoba Polres Konsel, Bekuk Pengedar Shabu Dengan Berat 61,8 Gram

Yulia bilang unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dapat menggunakan anggaran BTT ini seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palagimata. Meski begitu, Yulia menegaskan OPD dimaksud tidak bisa secara serampangan memakai dana BTT tersebut.

“Ini BTT tidak semata untuk Covid-19 tapi sebenarnya untuk semua kegiatan yang bersifat mendesak atau darurat. Kita sudah patron bahwa BTT itu cukup untuk membiayai penanganan Covid-19 sampai bulan Desember,” ungkap Plt Kepala BPKAPD Kota Baubau, Yulia Widiarti dalam keterangannya ditulis Selasa, 24 Agustus 2021.

Ia menambahkan untuk efisiensi anggaran berdasarkan anjuran pemerintah pusat pasien Covid-19 tanpa gejala cukup melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing sehingga pihaknya memutuskan untuk mengosongkan rumah sehat Covid-19. Yulia pun berharap kasus Covid-19 di daerah eks pusat Kesultanan Buton itu kedepan makin melandai. “Jadi kita tidak lagi fungsikan rumah sehat,” ujarnya.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version