Kendari

Antisipasi Kecelakaan Kapal, Basarnas Kendari Sosialisasikan Deteksi Dini

310
Sosialisasi deteksi dini
Suasana Sosialisasi deteksi dini, disalah satu hotel di Kendari. Foto Febi Purnasari / Mediakendari.com

Reporter : Febi Purnasari

KENDARI – Guna untuk mensinergikan dan menyamakan persepsi dalam pelaksanaan operasi Search And Rescue (SAR) saat terjadi bencana maupun kecelakaan, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari menggelar sosialisasi deteksi dini dan latihan SAR disalah satu hotel di Kendari.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Direktur Sistem Komunikasi Basarnas Brigjend (TNI) Widjang Pranjoto serta dihadiri oleh Wakil Wali Kota Kendari, ketua DPRD Kota Kendari, Unsur pimpinan TNI/Polri, serta Instansi terkait dan perwakilan perusahaan kapal.

Direktur Sistem Komunikasi Basarnas, Brigjend TNI Widjang Pranjoto mengatakan terkait penggunaan radio Beacon yang digunakan di kapal sangat penting.

“Ini sangat penting bagi kapal karena bisa mendeteksi dengan cepat posisi kapal. Jika dalam keadaan berbahaya bisa terdeteksi oleh seluruh negara karena ini terhubung langsung ke satelit,” katanya.

Beacon adalah suara pemancar sinyal mara bahaya seperti perangkat elektronik yang diaktifkan pada saat situasi yang mengancam jiwa, agar petugas penyelemat dapat segera menemukan lokasi dan memberikan pertolongan.

“Dengan adanya teknologi seperti sekarang ini, deteksi dini tentang penyelamatan nyawa manusia itu masyarakat masih banyak yang belum mengetahui, bahwa alat-alat yang kita gunakan itu bisa memberikan deteksi dini yang paling cepat, karena ditangkap langsung disatelit, beberapa satelit itu diolah sumbernya dari koordinat mana sehingga bisa memberikan informasi langsung kepada kantor SAR yang ada,” ujarnya.

Lanjutnya, semua komponen yg mempunyai atau mengoperasikan radio beacon, agar meregistrasikan radio beacon yang dimiliki ke Basarnas.

“Karena dengan meregistrasikan Radio beacon yang dimiliki ini, secara tidak langsung telah berkontribusi dalam peningkatan respons time Basarnas dan bisa berdampak pada meningkatnya jumlah korban yang dapat diselamatkan saat terjadi kecelakaan dan tidak memakan korban jiwa,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Kantor SAR Kendari, Aris Sofingi menuturkan kesulitan yang dihadapi selama ini yakni tidak dilengkapinya alat-alat pendeteksi dini yang dimiliki oleh kapal-kapal nelayan.

“Kesulitan kami selama ini bahwa kapal-kapal khususnya kapal-kapal rakyat atau nelayan itu tidak dilengkapi dengan peralatan deteksi dini, salah satunya adalah IPOP atau PLB (Personal Locator Beacon). Sehingga kita dalam melakukan aksi penyelamatan masih meraba, ini kejadiannya dimana. Sehingga sudah satu dua hari kejadian baru laporan itu sampai kepada kami,” katanya.

Ia berharap dengan adanya sosialisasi ini banyak masyarakat yang mengetahui serta memiliki peralatan deteksi dini.

“Sejak Januari sampai September 2020 ini, sudah lebih kurang 33 kecelakaan kapal yang ada di Sultra ini yang sudah kami laksanakan operasi. Jadi alat deteksi dini ini sangat penting untuk meminimalisir kecelakaan yang terjadi di laut,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Kegiatan sosialisasi sistem deteksi dini diikuti 53 orang peserta yang terdiri dari instansi pemerintah daerah dan swasta. Adapun kegiatan Latihan SAR Daerah berlangsung mulai dari tanggal 14 – 15 September 2020 dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang yang terdiri dari instansi terkait dan pihak perusahaan kapal. (3).

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version