ANDOOLO – Pemanfaatan Dana Desa (DD) di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) harus benar-benar terintegrasi dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Wakil Bupati Konawe Selatan, H Arsalim, Kamis (30/11).
Menurut Arsalim, Selama ini Dana Desa hanya diproyeksikan pada kebutuhan yang dinilai tidak begitu berpengaruh secara langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Jadi para Kepala Desa harus memikirkan program-program yang secara langsung bisa mendongkrak pendapatan masyarakat.
“Misalkan, pembangunan jalan usaha tani harus jelas asas manfaatnya. Jangan hanya membangun asal-asalan. Tetapi setelah dibangun masyarakat bisa memanfaatkannya untuk kepentingan kegiatan-kegiatan usaha di bidang pertanian,” ujar Arsalim, Kamis (30/11).
Lanjut Arsalim, saat ini banyak desa yang membangun jalan usaha tani tidak bisa dimanfaatkan oleh petani, karena jalannya hanya menghubungkan antara rumah warga yang satu dengan rumah warga lainnya. Idealnya, dalam penyusunan program DD, para camat dan Kepala Desa harus bisa mengukur sejauh mana pengaruh antara DD yang dialokasikan dengan tingkat pendapatan masyarakat dan daerah.
“Intinya adalah setiap satu rupiah alokasi anggaran yang digelontorkan harus bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” harapnya.
Ketua DPD Partai Gerindra Kabupaten Konsel ini menambahkan, program-program yang sudah dikerjakan harus dievaluasi, apakah ada peningkatan pada taraf hidup masyarakat atau biasa-biasa saja.
“Kalau hasilnya biasa saja, maka tahun berikutnya tidak boleh lagi menganggarkan program yang sama,” tegasnya.
Lebih lanjut, Arsalim menjelaskan, satu rupaiah APBD harus bisa mensejahterakan masayarakat, sehingga bisa diukur sejauhmana APBD bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena yang ditargetkan adalah 8 % untuk menekan angka kemiskinan.
“Camat dan Kepala Desa agar bekerjasaman dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan harus bersinergi,” pungkasnya.
Reporter: Erlin
Editor: Jubirman