Reporter : Ruslan
Editor : Indi
KENDARI- Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Sulawesi Tenggara (Sultra) luncurkan satu paket implementasi informasi teknologi secara online, yakni Sistem Informasi KelitbanganSultra yang berisikan item.
Pertama, Sistem Informasi Inovasi Daerah (SI-IDA), Sistem Pelayanan Perizinan Penelitian secara online dan Sistem Pelayanan Perpustakaan Online atau e-library.
“Sistem Informasi Kelitbangan ini merupakan upaya adaptasi Balitbang Provinsi Sultra, terhadap tuntutan era digital dan pelayanan online,” kata Kepala Balitbang Sultra, Sukanto Toding saat ditemui Mediakendari.com, Selasa (18/12/2018).
Ia menjelaskan, SI-IDA merupakan portal informasi sebagai forum interaksi komunikasi inovasi daerah, yang dapat digunakan oleh pihak-pihak perguruan tinggi untuk diseminasi hasil inovasi, pemerintah daerah (pemda) dan dunia usaha. Untuk pemanfaatan sumber informasi inovasi dalam hal peningkatan pelayanan publik dan tatakelola pemda.
Kemudian sistem pelayanan perizinan penelitian secara online dan sistem pelayanan perpustakaan online atau e-library. Hingga saat ini Balitbang melayani proses izin penelitian S1-S2-S3, dan umum. Dengan rata-rata pelayanan 120 izin penelitian per bulan, atau 1440 per tahun.
Sehingga jika dipastikan 90 persen saja mahasiswa menyelesaikan skripsinya atau tesisnya, berarti ada kurang lebih 1296 topik laporan penelitian, yang akan masuk di Perpustakaan Balitbang.
Dengan perhitungan 1296 topik penelitian setiap tahunnya, dan pelaksanaan izin penelitian telah berlangsung kurang lebih 5 tahun, berarti telah ada kurang lebih 6.480 topik skripsi dan tesis di Perpustakaan Balitbang. Tentu ini bukan jumlah sumberdaya informasi hasil penelitian yang tidak sedikit.
“Oleh karena itu, maka membangun sistem pelayanan perizinan yang terintegrasi dengan sistem penyimpanan kepustakaan adalah sangat diperlukan. Melalui sistem ini, permohonan izin penelitian dapat dilakukan secara online dan kelebihannya proposal izin penelitian sudah mulai terfile, yang nantinya terintegrasi dengan laporan hasil penelitiannya,” paparnya.
Kata Sukanto, ini baru tahap awal masih bersifat pendataan dan kompilasi saja. Tapi sangat mungkin untuk dikembangkan mencegah praktek-praktek buruk dalam dunia pendidikan seperti duplikasi, copy paste hasil-hasil penelitian.
“Balitbang siap menjadi pilar penting pengelolaan sistem informasi Kelitbangan dan inovasi tentunya, selain harus ditunjang dengan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal juga adalah perangkat sistem informasi teknologi yang memadai,” pungkasnya. (A)