Badan Perencanaan Pembanguan Daerah (Bappaeda) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Rapat Kooordinasi Teknis pembangunan (Rakortekrenbang), di Plaza Inn Hotel Kendari, Jumat (15/2023).
Program yang diinisisasi Bappeda itu untuk menselaraskan program prioritas pusat dan daerah dan koordinasi teknis pembangunan di daerah ini.
Kepala Bappeda Sultra, J Robert mengatakan Rakortekrenbang kali ini sangat penting guna penyelarasan rencana kerja antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam rangka percepatan pembangunan di wilayah Sultra dan Daerah lainnya.
Disisi lain, Robert juga menjelaskan pelaksanaan Rakortekrenbang dimulai sejak Kamis 16-17 Maret 2023, hali itu sebagaimana amanat Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang tata cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah.
“Kegiatan ini agar kita lebih mengetahui tata cara evaluasi rancangan peraturan daerah tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah dan rencana pembangunan jangka menengah daerah, serta tata cara perubahan rencana pembangunan sebagaimana amanat Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang tata cara perencanaan,” ujar Robert dalam sambutannya saat membuka acara tersebut.
Robert bilang pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah dan tata cara evaluasi rancangan peraturan daerah tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah dan rencana pembangunan jangka menengah daerah, serta tata cara perubahan rencana pembangunan dan peserta kegiatan Rakortekrenbang Bappeda Sultra
“Ada beberapa program prioritas, seperti, Pembangunan manusia yang unggul dan kompetitif, dengan fokus: peningkatan kualitas dan pemerataan pendidikan menengah. Serta peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui penyelenggaraan sistem kesehatan nasional dan tetap fokus pada permasalahan kesehatan yang menjadi prioritas daerah dan penanganan stunting,” paparnya Robert
Selain itu juga kata Robert, yang menjadi fokus lainnya yaitu dalam penangganan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik, dengan fokus mengurangi beban pengeluaran dan pemberdayaan dalam rangka peningkatan produktivitas kelompok miskin dan rentan, meningkatkan kapasitas sektor riil dan menciptakan iklim usaha kondusif serta meningkatkan kemandirian dan ketahanan pangan bagi masyarakat.
“Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan pemerataan pembangunan, dengan fokus: pendorong transformasi ekonomi pada sektor pariwisata, peningkatan produksi dan produktivitas sektor pertanian dan hilirisasi pertambangan serta program padat karya untuk menyerap tenaga kerja, peningkatan infrastruktur dasar dan wilayah- tata kelola pemerintahan yang baik, dengan fokus: optimalisasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan penerapan SPBE,SIPD, SDI, serta optimalisasi inovasi daerah,” cetus Robert. (ADV) (AW).