Laporan : Jaspin
Editor: Kang Upi
TIRAWUTA – Proyek Pengaspalan yang terletak di Kecamatan Dangia, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra), saat ini tengah diperbaiki oleh pihak perusahaan PT Merah Putih.
Sebelumnya tengah diberitakan oleh beberapa media di Koltim, bahwa proyek pengaspalan yang baru berumur empat bulan itu, rusak dan terkelupas, yang menelan anggaran kurang lebih 15 Miliyar rupiah.
Koordiantor PT Merah Putih Handoyo, yang di Komfirmasi mengatakan saat ini anggotanya telah berada dilokasi, guna memperbaiki kerusakan pekerjaan tersebut.
“Anggotaku hari ini sudah stey di Lokasi untuk memperbaiki pekerjaan tersebut,” Ucap Handoyo melalui telepon selulernya Selasa (30/4/2019).
Dikatakanya, sebenarnya anggotaku akan turun memperbaiki pekerjaan tersebut di hari minggu dan senin kemarin, hanya cuaca yang kurang bersahabat. Apalagi saat ini sudah musim hujan.
“Sesuai janji kami, seharusnya hari Minggu dan Senin, hanya hujan terus. Apalagi kalau pekerjaan aspal memang anti terhadap hujan,” jelasnya.
Untuk itu, lanjut dia, berdasarkan surat dari pihak PPK Dinas Pekerjaan Umum (PU) Koltim seharusnya kami mulai perbaiki paling lambat Senin kemarin. Hanya kendala di cuaca. Olehnya itu kami meminta maaf.
Baca Juga :
- Roadrace Bupati dan Kapolres Cup Koltim Sukses, AKBP Yudhi Puas
- Untuk Kedua Kalinya di Gelar di Koltim, Bupati Abdul Azis Buka Kejurda Road Race Bupati dan Kapolres Cup
- Pimpin Upacara HUT Koltim, Pj Gubernur Sultra Sampaikan Tiga Hal
- Sambut HUT Koltim ke-11 Diramaikan dengan Penggelaran Karnaval
- Hartini Azis Resmi Didefinitifkan sebagai Ketua Tim PKK Koltim
- Bupati Abdul Azis dan Ketua Dekranasda Tunjukan Pesonanya di Event Karnaval Tenun Sultra 2023
“Saya minta maaf kalau tidak tepat janji. Kami juga ini manusia biasa yang tidak banyak kemampuan,” maafnya.
Handoyo menjelaskan, terkait kerusakan pengaspalan diakibatkan pada waktu proses pekerjaanya, tanahnya memang masih dibilang labil. Apalagi pada saat itu juga, cuaca kurang bersahabat. Kadang hujan kadang matahari.
“Saya tidak bisa pungkiri kalau pekerjaan itu cepat rusak, sebab pada saat kami proses pekerjaan di Bulan Oktober dan Desember 2019 lalu, kadang hujan turun akhirnya merusak kualitas aspal kami. Ditambah lagi posisi tanah yang labil,” ungkap Handoyo.(b)