Reporter: Ferito Julyadi
KENDARI – Bursa Efek Indoneia (BEI) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat, transaksi saham dua bulan terakhir yakni periode Juni hingga Juli menunjukan nilai yang positif.
Pelaksana Harian (PH) Kepala Kantor Perwakilan BEI Sultra, Ricky saat ditemui di kantornya, Rabu 12 Agustus 2020, mengatakan meskipun pada Mei 2020 transaksi saham alami penurunan hingga Rp 31 Miliar, namun memasuki Juni – Juli transaski meningkat sangat signifikan.
“Pada Mei 2020 memang transaksi saham di Sultra alami penurunan jika di banding April 2020 yang mencapai Rp 40 Miliar. Namun memasuki Juni terjadi kenaikan yang cukup tinggi dan signifikan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan Juni 2020 transaksi saham Sultra mencapai Rp 90 Miliar dan Juli 2020 Rp 82 Miliar.
“Transaksi saham di sultra tiap bulannya hanya Rp 40 Miliar, bahkan itu sebelum adanya pandemi. Kami pun tidak menyangka di Juni – Juli 2020 transaksi saham bisa melampaui itu,” bebernya.
Ia menyebut, melihat capaian Juni – Juli 2020 transaski saham alami peningkatan karena masyarakat sudah mulai menyesuaikan dengan kebijakan new normal dan sudah bisa melihat pasar modal sebagai alternatif untuk meningkatan perekonomian.
“Kondisi saat ini, untuk memulai usaha pada sektor rill sedikit susah. Sehingga banyak masyarakat yang memilih alternatif berinfestasi di pasar modal, transaski saham pun meningkat,” ujarnya.
Ia berharap kedepan masyarkat bisa memiliki kesadaran akan pentingnya berinvesati di pasar modal untuk peningkatan ekonomi mereka.
“Masa pandemi ini beberapa harga saham alami penurunan, itu bisa menjadi peluang yang bagus bagi masyarakat untuk membeli saham dengan harga murah,” pungkasnya.