Reporter : Sardin.D
KENDARI – Proses pengajaran Sekolah Khusus Negeri (SKhN) 1 Kota Kendari dimasa pandemi terganggu. Hambatan itu karena proses pengajaran dengan sistem pengajaran online (daring), dimana siswa yang memiliki latar belakang keterbatasan khusus yang berbeda-beda.
Kepala Sekolah (Kepsek) SKhN, Sry Muliati mengungkapkan akhir bulan maret, belajar tatap muka sudah dihentikan dan memilih sistem mengajar daring.
“Yang pada saat itu juga kami kebingungan karna siswa memiliki keterbatasan fisik, utamanya tunanetra dan autis,” ungkap Sri Muliati saat ditemui di kantornya, Rabu 02 Desember 2020.
Untuk mengantisipasi itu, pihaknya menggunakan via telpon untuk siswa tuna netra karna tuna netra memiliki pendengaran yang kuat dan terbatas pada aplikasi zoom disebabkan penglihatan kurang jelas.
Sementara siswa tunarungu, kata dia, menggunakan aplikasi zoom karena penglihatannya bagus dan terbatas dipendengaran, namun masih mengalami juga kendala.
“Dimasa pandemi ini keberhasilan mengajar sangat minim dengan keterbatasan masing-masing siswa,” ujarnya.
Ia menambahkan pihaknya juga mengadakan pengajaran di rumah dengan guru berkunjung ke rumah masing-masing siswa. Ada juga siswa diberikan tugas dengan orang tua datang ambil tugas di sekolah.
“Orang tua siswa autis juga meminta kepada kami untuk mendatangkan siswa autis disekolah, lalu kami arahkan untuk buat surat pernyataan orang tua siswa, dan kami juga imbau kepada guru yang mengajar maksimal 3 siswa untuk tetap menaati protokol kesehatan,” pungkasnya. (3).
