HEADLINE NEWSKendariMETRO KOTA

Bina Keluarga, DPPKB Kota Kendari Bakal Siapkan “Pampers” di Tiap Kecamatan

338
×

Bina Keluarga, DPPKB Kota Kendari Bakal Siapkan “Pampers” di Tiap Kecamatan

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas P2KB Kota Kendari, Hasria

Reporter: Ruslan

Editor : Kang Upi

KENDARI – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kota Kendari mempersiapkan terobosan baru dalam pembinaan keluarga. Terobosan tersebut bernama ‘Pampers’.

Pampers merupakan singkatan Pondok Aman Pembinaan Keluarga Sejahtera, yakni wadah pelayanan konseling bagi keluarga menuju keluarga kecil berkualitas di setiap kecamatan se-Kota Kendari.

Kepala Dinas P2KB Kota Kendari Hasria mengatakan, program Pampers tersebut mengambil filosofi ‘pondok aman’ yang berarti bangunan sederhana yang nantinya bisa menjadi gagasan wadah pusat kegiatan yang nyaman dan aman.

“Jadi pembinaannya melalui proses konseling yang dilakukan untuk merubah seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tingkat kehidupan yang lebih baik,” ungkapnya kepada mediakendari.com, Jumat (10/5/2019).

Untuk tujuannya sendiri yakni membentuk keluarga sejahtera, yakni sebuah keluarga yang menerapkan delapan fungsi keluarga secara maksimal dalam kehidupan sehari hari.

Pampers, kata Hasria, nantinya akan menjadi wadah kegiatan untuk memberikan jaminan keamanan dalam pembinaan keluarga, menuju keluarga kecil berkualitas yang melaksanakan delapan fungsi keluarga.

Untuk delapan fungsi tersebut, lanjutnya, yakni fungsi agama, reproduksi, pendidikan, ekonomi, sosial budaya, kasih sayang, perlindungan dan fungsi lingkungan.

“Pampers juga merupakan bagian dari pengembangan kampung KB yang saat ini menjadi prioritas program untuk meningkatkan kualitas penduduk pedesaan yang tertinggal sebagai wujud nawacita mulai dari desa atau pinggiran dan meningkatkan kualitas manusia,” katanya.

Sesuai nawacita ketiga, kata Hasrian, yakni membangun bangsa dimulai dari pinggiran. Maka dalam program kampung KB akan tersedia replika program KKBPK secara lengkap dan terkoordinasi dengan program sektoral lain secara kemitraan.

“Pola pendekatan yang saat ini digunakan adalah kunjungan rumah dan penyuluhan masyarakat,” ungkapnya.

Namun, kata dia, dalam penerapannya banyak mengalami kesulitan karena minimnya sumber daya manusia yang hanya didukung 16 petugas penyuluh untuk melayani 64 kelurahan yang tersebar di 10 kecamatan.

Baca Juga :

“Sehingga terjadi frekuensi pendampingan yang rendah dan belum tersedianya rujukan pembinaan,” tambahnya.

Dengan adanya Pampers, diharapkan masyarakat akan mendapatkan pelayanan konsultasi informasi dan edukasi maupun layanan pembinaan bimbingan dan fasilitasi kepada kelompok kegiatan tribina.

“Yakni bina keluarga balita, keluarga remaja dan bina keluarga lansia dan pengurus kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera,” tutupnya. (A)

You cannot copy content of this page