Reporter : Pendi
KOLAKA UTARA – Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) mencatat data sementara rumah warga yang terkena dampak banjir bandang per 21 Desember 2020 sebanyak 1.026 rumah rusak.
Kepala BPBD Kolut, Syamsuryani Melalui Sekretaris BPBD Kolut Andi Setiawan saat ditemui di posko induk bencana banjir bandang mengatakan dari 1.026 data rumah yang masuk, ada tiga kategori tingkat kerusakannya dan bervariasi.
“Ada yang kategori rumah rusak berat, rumah rusak sedang, serta rumah yang rusak ringan,” ucap Andi Setiawan.
Kata Andi, data awal yang dirilis beberapa waktu lalu berjumlah sebanyak 1.109 rumah. Namun setelah dilakukan kros cek ulang data oleh setiap Kepala Desa yang terdampak bencana akhirnya terdapat penurunan data menjadi 1.026 rumah saja.
“Ini dikarenakan pada saat pendataan, ada beberapa data yang masuk tidak termasuk sebagai rumah warga yang menjadi korban bencana. Akhirnya ada penurunan jumlah. Namun tidak menutup kemungkinan, apakah ada tambahan atau sudah mentok di angka 1.026 tersebut karena masih berlangsung pendataan.
Ia berharap data masuk saat ini merupakan data terakhir yang sudah lengkap.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kolut, Baskar Djafar merinci data yang masuk pada operator yakni desa Batuganda Permai tiga rumah rusak berat, 38 rumah rusak sedang.
Sedangkan Desa Rantelimbong, kata dia, 15 rumah rusak berat, 60 rumah rusak sedang dan 10 rumah rusak ringan. Di Desa Tojabi, 95 rumah rusak ringan. Desa Pitulua, 91 rumah rusak berat dan 300 rumah rusak ringan. Untuk Desa Patowonua 51 rumah rusak ringan. Kelurahan Lasusu 18 rumah rusak ringan.
Di Kelurahan ranteangin, lanjut Andi, 37 rumah rusak ringan. Desa landolia 193 rumah rusak ringan. Desa Maroko 55 rumah rusak ringan. Kemudian Desa Pumbolo 52 rumah rusak ringan. Desa Tinukari 5 rumah rusak ringan dan yang terakhir Desa Latawaro sebanyak 3 rumah rusak ringan.
“Rumah ibadah (Masjid) secara keseluruhan ada 5 kategori rusak ringan, tiga rumah sekolah, sarana olahraga/kantor desa 2 unit, jalan dan jembatan rusak berat, satu rusak sedang dan rusak ringan 750. Selanjutnya data perkebunan 45 hektar dan peternakan sawah 30 hektar serta sapi 10 ekor,” urainya. (b).