KENDARI, Mediakendari.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali melakukan aksi penanaman pohon serentak Seluruh Indonesia pada Kamis 7 Maret 2024.
Penanaman pohon Serentak ini telah memasuki kali ke-4 sejak diamanatkan Presiden RI, Joko Widodo. Penanaman dimulai sejak Desember 2023 dan setiap bulan sampai April 2024 akan terus dilaksanakan.
Untuk wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) penanaman dilakukan di lokasi kebun raya Universitas Haluoleo Kota Kendari. Acara Penanaman dipimpin oleh Ketua Harian I Pokja Indonesia FOLU Net Sink 2030, Ruandha Aguang Sugardiman.
Turut hadir dalam acara penanaman, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Laode Saifuddin mewakili Pj Gubernur Sultra, Sekretaris Direktorat Jenderal KSDAE KLHK, Direktur Inventarisasi dan Pemantauan SDH, Rektor Universitas Haluoleo diwakili oleh Dekan Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan, para Dekan lingkup UHO, Kepala Dinas Kehutanan Sultra, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sultra, Ketua Forum DAS Sultra, Ketua Asosiasi Mikoriza Indonesia dan Green Ambassador dari Green Youth Movement Sultra.
Menteri LHK dalam Sambutannya yang dibacakan oleh Ketua Harian I Pokja FOLU Net Sink menyampaikan, fungsi hutan selain sebagai produsen oksigen yang dibutuhkan untuk pernafasan manusia dan makhluk hidup, pohon berfungsi sebagai penyerap karbondioksida yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya.
“Oleh karena itu untuk mewujudkan komitmen pemerintah Indonesia pada dunia internasional guna menurunkan emisi gas rumah kaca diperlukan upaya penanaman pohon sebanyak-banyaknya,” ujar Ruandha dalam sambutannya.
Staf Ahli Gubernur Sultra, La Ode Saifuddin juga mengatakan, jika Pemprov Sultra sampai saat ini telah banyak melakukan kegiatan rehabilitasi hutan di luar kawasan hutan, baik di hutan di darat maupun d hutan mangrove.
Sementara itu, kepala BPDAS Sampara, Muhammad Aziz Ahsoni selaku penanggung jawab teknis pelaksanaan penanaman melaporkan, kegiatan ini dilakukan untuk memperkaya koleksi jenis tanaman yang ada di Kebun Raya UHO dengan menanam jenis-jenis tanaman hasil eksplorasi dari Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan UHO sebanyak 159 jenis tanaman dan bibit yang berasal dari persemaian permanen BPDAS Sampara.
“Jumlah keseluruhan tanaman adalah 300 batang,” ungkapnya.
Menurut dia, sesuai arahan Menteri LHK, kegiatan itu tidak akan terhenti pada kegiatan seremonial belaka tetapi akan terus dilanjutkan, diperluas dan dipelihara oleh pihak UHO selaku pemangku kawasan Kebun Raya dan juga BPDAS Sampara.
“Harapannya melalui kegiatan ini upaya penambahan tutupan hutan dan lahan akan semakin luas dan misi penurunan gas rumah kaca akan semakin terwujud,” pungkasnya.
Reporter : Erwino
