NEWS

BPOM Sultra Buat Terobosan Edukasi Baru dengan KIE PERMATA 

1100
×

BPOM Sultra Buat Terobosan Edukasi Baru dengan KIE PERMATA 

Sebarkan artikel ini
BPOM Sultra saat menyerahkan piagam pihak perguruan tinggi yang ikut dilibatkan dalam KIE PERMATA.

KENDARI – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) membuat satu program baru dengan nama Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Pemberdayaan Mahasiswa Kesehatan (KIE PERMATA) dalam rangka meningkatkan jumlah cakupan masyarakat yang teredukasi.

Dalam membantu proses percepatan penyebaran edukasi terkait pangan, BPOM mengadakan lomba media KIE PERMATA yang melibatkan mahasiswa kesehatan dari Enam perguruan tinggi yang ada di Sultra.

Enam perguruan tinggi tersebut terdiri dari, Universitas Halu Oleo, Universitas Sepuluh November Kolaka, Poltekes Kemenkes, Poltekes Bina Husada, Poltekes Pelita Ibu dan Universitas Mandala Waluya. Dari ke enam Perguruan Tinggi tersebut diketahui akan terus dilakukannya pengembangan hingga keseluruh perguruan tinggi di Sultra.

Kepala BPOM Sultra, Yoseph Nahak Klau mengatakan lomba media KIE PERMATA ini merupakan tahap awal untuk mengairahkan semangat mahasiswa agar bisa ikut tergerak dalam mengedukasi masyarakat sekaligus meminimalisir berita hoax terkait bahan obat dan makanan yang tersebar luas diberbagai media online.

“Sebelumnya kami memberi pembekalan terlebih dulu kepada mahasiswa terkhusus mahasiswa kesehatan terkait pengelolan pangan yang aman dan kemudian mengajak membuat kreasi yang dilanjutkan dengan mereka membuat karya,” ucap Yoseph Nahak Klau dikonfirmasi Jumat, 26 November 2021.

Ia mengungkapkan program Ini nantinya akan terus berlanjut dengan bersinergi bersama seluruh Perguruan tinggi dan dilakukannya pendamping dari BPOM

Menurutnya, pembatasan pandemi dalam mengumpulkan masyarakat yang terbilang sulit menjadikan hal ini sebagai salah satu inovasi baru dengan memberikan cara-cara yang berbeda dalam menghadapi tantangan situasi kondisi wilayah Kota Kendari sehingga masyarakat bisa terus teredukasi.

Yoseph berharap kedepannya bisa semakin banyak perguruan tinggi dan mahasiswa yang terlibat di dalam program ini agar masyarakat bisa cepat teredukasi terkait pengolaan pangan yang baik dan aman.

 

Penulis : Muhammad Ismail

You cannot copy content of this page