Reporter: La Ato
KENDARI – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan menyoroti pelaksanaan Kongres V PAN yang dilaksanakan di Kota Kendari, pada 11 Februari 2020. Kongres tersebut, dinilainya kongres paling heboh dan paling brutal.
Hal ini disampaikan saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) V tiga provinsi, yakni DPW PAN Provinsi Sultra, DPW PAN Provinsi Jawa Timur, dan DPW PAN NTT yang dilaksanakan secara daring, 23 Februari 2021.
“Tidak ada kongres seperti kita. Seluruh partai politik tidak ada kongres seperti itu. Kongres yang lempar-lempar, dijaga polisi, dan belum lagi main uang. Jadi harus diakhiri,” tegas Zulkifli Hasan.
Di umur PAN yang sudah 23 tahun, lanjutnya, kader harus bisa mengambil pelajaran, karena usia yang sudah lebih dari dua dekade ini merupakan usia yang sudah dewasa.
“Oleh karena itu, cara-cara jahiliyah, seperti kongres pertama, kedua, ketiga, keempat, dan kelima harus diakhiri,” ucapnya.
Seluruh partai politik, tegasnya, sudah mengambil pelajaran karena pada intinya partai politik berjuang di bidang politik dengan tolak ukur, legislatif dan eksekutif yang dicapai untuk melaksanakan misi perjuangan partainya.
“Kompetisinya itu antar partai politik agar mampu melaksanakan visi misi platform partai dengan sebanyak-banyaknya berkompetisi pada Pilkada, Pemilu legislatif, dan pemilihan presiden. Jadi kompetisinya itu antar partai politik, bukan di internal. Berjuang di bidang politik untuk merebut DPRD kabupaten kota dan provinsi, DPR RI, presiden, dan pemerintahan daerah,” terangnya.
Musda bersama ini sebagai langkah lanjutan dari konsolidasi intra partai pascakongres dan musyawarah wilayah. Untuk PAN kabupaten kota se Sultra sendiri, Musda ini dilaksanakan di salah satu hotel di Kendari secara daring. /B