Reporter: Syaud Al Faisal / Editor: La Ode Adnan Irham
LABUNGKARI – Bupati Buton Tengah yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Samahuddin geram ada informasi bantuan bedah rumah sebanyak Rp 200 juta per Kepala Keluarga (KK).
Dia merasa ada oknum sengaja memanfaatkan nama PDIP untuk menjanjikan kepada masyarakat untuk bantuan bedah rumah dari program Bank Indonesia (BI).
“Bantuan ini disampaikan kepada orang lain, bahwa bantuan rumah dari Bank BI, sebanyak Rp 200 juta yang urus PDI, itu tidak benar,” kata Samahuddin dengan nada tinggi saat ditemui sejumlah wartawan di depan Sekretariat Daerah, Senin 18 Mei 2020.
Ia menegaskan dirinya hingga sekarang tidak pernah mendapatkan informasi bantuan dari BI tersebut maupun dari pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.
“Jangan coba-coba mengatasnamakan PDI, saya sudah kontak di pusat, tidak ada itu. Jadi saya imbau baik itu kecamatan maupun desa, tidak ada program dari PDIP atau BI itu,” tegasnya.
Di tempat terpisah, fasilitator warga desa atau pengusul program bantuan BI, Djoysaman Mahuzi, SE merasa tuduhan Bupati Buteng diarahkan ke dirinya, dimana saat ini ia sementara mengurus bantuan perumahan Rp 200 juta tersebut ke Bank Indonesia.
“Saya merasa tuduhanya ke saya, soalnya saya lagi jalankan program permintaan bantuan ke BI sekarang, baik bantuan pembuatan rumah, masjid dan jembatan desa, kalau yang dia maksudkan kegiatan lain yang bukan BI saya gak akan merasa,” ujarnya saat dikonfirmasi via messenger facebooknya, Selasa 19 Mei 2020.
Djoys menjelaskan, program itu sudah ada sejak 2019 lalu, dalam proses pengusulannya tidak pernah melibatkan partai, apalagi mencatut salah satu nama partai.
Pengusulannya pun murni dari para kelompok usaha, kelompok nelayan, kelompok pembuat roti, kelompok ternak serta bantuan renovasi masjid.
“Kami bersama masyarakat desa hanya mengusulkan, kesimpulan terakhir pada pihak BI apakah usulan kami di acc atau tidak karena sebelum direalisasikan bantuan itu masyarakat harus melengkapi beberapa berkas, ketika lengkap saya langsung mengirim berkas tersebut ke relasi saya di Jakarta, nanti beliau yang teruskan ke pihak Bank BI,” jelasnya.
Dalam survei dan verifikasi pengusulan bantuannya pun, lanjut Djoys, BI mengutus pihak kedua yaitu Sucofindo seperti tahun sebelumnya.
Sedangkan pada tahun 2020 ini, pihaknya mengusul lagi sebanyak 26 KK di enam desa berbeda misalnya Desa Lowu Lowu enam KK, Desa Moko enam KK, Desa Waliko enam KK, Bonemarambe tiga KK, Wambuloli empat KK dan Desa Balobone sebanyak satu KK.
Tahun lalu mereka dibantu renovasi masjid Rp 50 juta di desa lowu lowu Kecamatan Gu. Harusnya kata dia, Bupati Buteng mengapresiasi kegiatan-kegiatan kemanusiaan seperti ini.
“Karena jujur saja selama saya jalan, saya biayai diri saya sendiri, saya tak pernah persulit masyarakat yang akan dibangunkan rumahnya atau meminta uang speserpun,” pungkasnya. (A)