Reporter : Ferito Julyadi
KENDARI – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan 10 rekor baru yang merupakan pencapaian tertinggi di sepanjang sejarah pejalanan dan perkembangan pasar modal Indonesia.
Direktur Pengembangan Bursan Efek Indonesia (BEI), Hasan Fawzi dalam siaran persnya, menyebut, tahun 2020 sebagai tahun kebangkitan investor ritel dalam negeri di pasar modal Indonesia.
Hal itu disampaikan Hasan Fawzi dalam sambutan acara pengembangan pasar modal Indonesia, sebagai rangkaian peresmian Galeri Investasi (GI) ke-500 secara virtual melalui kanal youtube BEI Indonesia.
Hasan menyatakan, di tengah pandemi, BEI bersama stakeholder pasar modal Indonesia, mampu mencatatkan pencapaian 10 rekor positif pengembangan pasar modal di Tahun 2020, khususnya pada aspek investor ritel dalam negeri.
“Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang sempat tertekan dari posisi 6.299,54 poin pada akhir 2019, yang bahkan sempat ke level 3,937.63 poin pada 24 Maret 2020,” ujarnya.
Walau demikian, secara perlahan IHSG kembali bangkit dan terus menguat hingga per penutupan perdagangan, Jumat 11 Desember 2020 lalu yang berada di level 5.938,329 poin.
Kenaikan IHSG tersebut merupakan refleksi dari mulai pulihnya kepercayaan dan keyakinan investor terhadap Pasar Modal Indonesia maupun perekonomian Indonesia.
Selain itu semua saluran distribusi edukasi Pasar Modal, baik KP BEI, GI BEI, komunitas, sampai Perusahaan Tercatat telah menghasilkan capaian yang menggembirakan.
Sepuluh rekor BEI tersebut antara lain :
1. Penambahan Investor/SID baru pasar modal Indonesia dengan pertumbuhan jumlah investor mencapai 48,82 persen per Kamis 10 Desember 2020.
2. Jumlah kepemilikan investor domestik tertinggi sepanjang sejarah Pasar Modal Indonesia. Dari Rp 3.491 triliun jumlah kepemilikan saham yang tercatat di BEI, 50,44 persen merupakan milik investor ritel domestik, sedangkan 49,56 persen dimiliki investor asing.
3. Momentum dominasi investor ritel domestik atas rata-rata nilai transaksi harian bursa. Data rata-rata nilai transaksi harian secara tahunan (year to date) Januari hingga November 2020 yang berjumlah Rp 8,42 triliun, sebanyak 45,9 persen diantaranya dikontribusikan oleh aktivitas transaksi yang dilakukan oleh investor ritel dan tertinggi sepanjang sejarah Pasar Modal Indonesia.
4. Dominasi investor ritel domestik atas frekuensi transaksi di BEI. Secara tahunan frekuensi rata-rata transaksi di 2020 meningkat 31,98 persen menjadi 619.000 kali transaksi dari 469.000 kali transaksi di 2019, capaian tertinggi sepanjang sejarah Pasar Modal Indonesia.
5. Aktifitas investor ritel domestik dari sisi harian dan bulanan, yang tertinggi sepanjang sejarah Pasar Modal. Rata-rata investor aktif per hari di 2020 meningkat 56 persen menjadi 85.079 dari 54.530 di tahun 2019
6. Pasar Modal Indonesia yang semakin inklusif sepanjang sejarah dengan persebaran jumlah investor di Pulau Jawa jika dibandingkan dengan Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur semakin merata.
7. Sisi demografi yang lebih baik. Investor berusia 18 hingga 25 tahun dan 25 hingga 30 tahun telah mengalami penambahan kumulatif tertinggi pada periode 2017 hingga 2020. Khusus untuk di tahun ini, jumlah investor baru dengan usia 18 hingga 25 tahun naik 211.030 atau 43,23 persen dari total investor baru 2020 dan usia 26 hingga 30 tahun naik 96.396 atau 19,74 persen dari total investor baru 2020.
8. Semakin ekspansifnya saluran distribusi informasi Pasar Modal Indonesia dengan kehadiran 30 Kantor Perwakilan BEI, 500 GI BEI, dan 442 komunitas investor. Selain itu, akun media sosial BEI serta Kantor Perwakilan BEI juga semakin aktif dengan semakin meningkatnya jumlah followers dan subscribers.
9. Capaian jumlah dan partisipasi program pengembangan Pasar Modal Indonesia. Selama 2020 terdapat 7.946 kegiatan edukasi yang diikuti 1.234.108 peserta, tertinggi sepanjang sejarah Pasar Modal Indonesia, khususnya jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2019 yakni ada 6.964 kegiatan edukasi yang diikuti 292.073 peserta.
10. Kontribusi GI BEI terhadap pertumbuhan jumlah investor saham di Pasar Modal Indonesia. Sampai dengan bulan Oktober 2020, terdapat 210.312 SID investor saham yang tercipta dari seluruh GI BEI dengan nilai transaksi yang dari seluruh GI BEI adalah sebesar Rp 2,2 triliun.
“Rekor yang telah berhasil diraih pada tahun ini tidak terlepas dari keterlibatan seluruh stakeholders pasar modal Indonesia. Saya mengucapkan terima kasih atas seluruh bantuan, sinergi, kerja sama para stakeholders pasar modal indonesia. Tanpa bantuan dan kerja sama dari semua pihak, mustahil rekor-rekor tersebut dapat diraih,” tutup Hasan. /B