KESEHATAN

Cegah Kanker Serviks, 28 Artis Perempuan Jadi Model Pameran Foto

556
×

Cegah Kanker Serviks, 28 Artis Perempuan Jadi Model Pameran Foto

Sebarkan artikel ini
Pengunjung menikmati pameran "I am Truly Woman" di Plaza Indonesia, Jakarta. Pameran yang dibuka dari 8 - 15 Maret ini juga menyediakan booth informasi dan vaksin kanker serviks. (Foto: Rio Tuasikal/VOA)

Sebanyak 28 artis dan selebriti perempuan – seperti Prilly Latuconsina, Wulan Guritno, dan Cinta Laura – menjadi model foto dalam pameran “I am Truly Woman”. Foto-foto mereka dipamerkan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kanker serviks.

Prilly Latuconsina, yang juga duta cegah kanker serviks, mengatakan masih banyak orang tidak tahu penyakit ini bisa dicegah. Dia menceritakan pengalamannya berinteraksi dengan followers di media sosial.

Vaksinasi HPV Tak Terkait Perilaku Seks Berisiko pada Remaja

“Banyak, tuh, yang bertanya. Memang kanker serviks bisa divaksinasinasi? Kanker apaan yang bisa divaksinasi? Bukannya kanker itu harusnya dikemo (terapi) dan sebagainya,” jelasnya dalam konferensi pers pembukaan pameran di Plaza Indonesia, Jumat (8/3) siang.

“Akhirnya aku menjelaskan satu per satu lewat direct message atau lewat chat teman-teman aku yang memang bertanya,” tambahnya.

Prilly Latuconsina (kiri), aktris yang juga duta cegah kanker serviks, rutin mempromosikan pencegahan kanker serviks lewat akun Instagramnya yang memiliki 27 juta pengikut.

Untuk meningkatkan kesadaran publik, Prilly beserta Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) telah melakukan berbagai kampanye. Mulai dari tur ke sekolah-sekolah, sejumlah acara bincang-bincang, juga Kampanye di media sosial.

Namun berbagai upaya itu belum cukup menjangkau seluruh masyarakat, jelas dr. Venita, dari Yayasan Kanker Indonesia.

Baca Juga :

Kanker Serviks Bisa Dicegah dengan Vaksinasi

Berbeda dengan kanker pada umumnya, tambah dr. Venita, kanker serviks sudah diketahui penyebabnya. Penyebab tunggal human papilloma virus (HPV) yang menyerang leher rahim ini bisa dicegah dengan vaksin HPV.

Bisakah alat baru membuat biopsi serviks lebih efektif dan tidak menyakitkan?

“Banyak yang tidak tahu kita bahwa punya vaksinasi untuk kanker. Walaupun saya sudah sering tiap hari edukasi, pasti ada orang yang ‘Oh ada ya? Oh bisa ya?’ Kita sudah tahu faktor (kanker) yang jelas tapi dia cari-cari faktor yang lain lagi. Padahal (kanker) sudah jelas adalah karena virus,” jelasnya.

Selain pengetahuan, ujar Venita, masalah ketersediaan vaksin dan stigma di masyarakat kadang menghalangi upaya pencegahan kanker serviks. Dia mendorong seluruh perempuan segera melakukan vaksin HPV. Vaksin bisa diberikan mulai usia 9 tahun sementara masa paling efektif adalah usia 9 – 13 tahun.

Fotografer Diera Bachir (kanan) dan dr. Venita dari Yayasan Kanker Indonesia (kiri) berbicara pada pembukaan pameran “I am Truly Woman” di Jakarta, Jumat, 8 Maret 2019. (Foto: Rio Tuasikal/VOA)

“Paling bagus usia 9 tahun dan memang tidak nunggu-nunggu. Memang lebih baik sebelum menikah dibanding sesudah menikah. Tapi kalau sudah keburu menikah bagaimana? It’s OK, tetap bermanfaat,” jabarnya. 

Venita mengatakan, kanker serviks berisiko pada semua perempuan, baik itu tua-muda, kelompok kaya-miskin, pendidikan tinggi-rendah.

GLOBOCAN pada 2018 mencatat, kanker serviks di Indonesia mencapai 32.469 kasus atau 17,2 persen dari total kanker perempuan di Indonesia. Tercatat, 18.279 perempuan Indonesia meninggal setiap tahunnya atau 50 orang per hari. Aktris Julia Perez adalah salah satu yang meninggal karena kanker serviks pada 2017.

Cegah Kanker Serviks, 28 Artis Perempuan Jadi Model Pameran Foto Edukasi Masyarakat Lewat Pameran Foto

Sebagai edukasi publik, KICKS menggaet fotografer sekaligus aktivis perempuan Diera Bachir untuk menggelar pameran foto. Diera mengajak 28 perempuan figur publik tanah air—Chacha Frederica, Nagita Slavina, dan Luna Maya—menjadi model fotonya. Setiap foto perempuan ini dibubuhi kalimat inspiratif tentang kekuatan sebagai perempuan.

Diera mengatakan, upaya edukasi masyarakat membuat karyanya lebih bermakna.

“Terasa lebih spesial. Karena pameran ini tidak hanya untuk mengeksplorasi karya seni saja, tapi punya value dan nilai positif lebih. Inilah yang membuat Aku merasa karya ini terasa lebih berharga dan hopefully bisa jadi manfaat untuk banyak orang,” jelasnya saat pembukaan.

Ketua Yayasan Kanker Indonesia DKI Jakarta, Fery Farhati Ganis, mengatakan pameran ini menjadi sarana kampanye yang baik. “Ini adalah alasan bagi kita untuk mendorong kesadaran akan kesehatan wanita dan ke depannya,” ujarnya saat meresmikan acara.

Pameran di Plaza Indonesia ini juga menyediakan booth informasi mengenai kanker serviks dan pelayanan vaksin HPV secara langsung.

Acara ini diselenggarakan oleh para perancang busana, penata rias, dan tim yang seluruhnya perempuan. Pameran ini dibuka sejak Jumat, 8 Maret 2019, yang bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional, hingga 15 Maret 2019. [rt/em]

You cannot copy content of this page