Reporter : Kardin
Editor : Taya
KENDARI – Maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba hingga ke pelosok desa, membuat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menekankan pentingnya para Kader Pemuda Anti Narkoba untuk bergerak dengan basis pedesaan.
Untuk menjangkau kampanye anti narkoba hingga pelosok desa itu, Kader Inti yang ditempa lewat pelatihan intensif selama empat hari di Kendari, diharapkan bisa merekrut lagi kader pemuda anti narkoba dari setiap desa.
“Dari 200 pemuda yang berasal dari lima Kabupaten di Sultra, setelah pelatihan dan dikukuhkan nanti, kita harapkan masing-masing bisa merekrut lagi 25 kader pemuda anti narkoba di Daerah masing-masing. Dengan demikian kampanye anti narkoba dari pemuda ini dapat dilaksanakan dengan berbasis perdesaan,” kata Asisten Deputi Peningkatan Wawasan Pemuda pada Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Arifin Majid di sela-sela Pelatihan Kader Inti Pemuda Anti Narkoba di Kota Kendari, Kamis (04/4/2019).
Pelatihan Kader Pemuda Anti Narkoba sendiri merupakan program prioritas kepemudaan Kemenpora guna mengatasi darurat peredaran dan penggunaan narkoba di Tanah Air. Program ini juga sudah digulirkan sejak 2016 dan telah menyisir beberapa Provinsi secara bergiliran.
Menurut Arifin, di Sultra, seperti di Provinsi yang masuk zona merah peredaran dan penyalahgunaan narkoba lainya sudah masuk hingga ke pelosok desa. Barang haram tersebut rawan masuk ke Provinsi yang memiliki banyak Pulau ini lewat jalur laut.
“Banyak Pulau-pulau yang mudah dimasuki. Seperti Pulau Wanci yang disinyalir rawan menjadi tempat menurunkan narkoba,” kata Arifin.
Sementara itu perwakilan BNNP Sultra, Ahmad Zaini, meminta kepada peserta bila mengetahui adanya korban penyalahgunaan narkoba maka segera dilaporkan ke lembaganya agar dapat direhabilitasi.
“Tidak perlu takut untuk melaporkan bila menjadi korban penyalahguna. Karena kita akan lakukan rehabilitasi sebaik mungkin. Korban yang datang melapor juga akan diberikan uang transportasi dan konsumsi. Jadi tidak perlu cemas,” ungkapnya saat membawakan materi pelatihan.
Senada dengan itu, Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Sultra, Harmati mengatakan, narkoba merupakan zat yang sangat berbahaya dan dapat merusak generasi muda.
Baca Juga :
- Diduga Korupsi Dana Perusahaan PT RBM Rp 2,5 M, Komisioner Bawaslu Konawe Restu Tabara Dijerat Pasal 374 Pengelapan Karena Jabatan
- Penyidik Polda Sultra Terus Menyelidik Kasus Dugaan Penggelapan Dana PT RBM melibatkan Restu Tabara Komisioner Bawaslu Konawe, Pelapor akan Kembali Diperiksa
- Update : Kasat Reskrim Polres Konawe akan Kirimkan Pelapor SP2HP Terkait Kasus Dugaan Pemalsuan Dokumen ASN Sekdes
- Dugaan Pemalsuan Dokumen Oknum PNS Sekdes di Konawe Kembali Mencuat, Laporannya Ditangani Polres Konawe
- JPKPN Terus Soroti Pekerjaan Jalan Aspal yang Rusak di Jalan Mataiwoi-Abuki-Konaweeha Tidak Sesuai Spesifikasi dan Gagal Kwalitas
- JPKPN Pertanyakan Masalah Hukum Desa Tawamelewe di Konawe yang Tak Kunjung Usai
“Jangan sampai pemuda Sultra justru menjadi bagian dari orang yang menggunakan dan menyebarkan barang haram itu. Kita harus bersama- sama memerangi narkoba. Jangan sampai Bangsa kita rusak karena pemudanya terjerumus narkoba,” katanya.
Untuk diketahui, pelatihan Kader Inti Pemuda Anti Narkoba di Kota Kendari digelar selama empat hari, 1-4 April 2019. Di ikuti sebanyak 200 pemuda Sultra yang berasal dari 5 Kabupaten/Kota, yakni Kota Kendari, Kabupaten Konawe, Kolaka Timur, Konawe Utara, dan Bombana. (A)