KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Dalam rangka peningkatan keterampilan bagi santri dan santriwati pada lima Balai Pelatihan Kerja (BLK) Komunitas di Sulawesi Tenggara (Sultra), Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari, teken Perjanjian Kerja Bersama (PKB) tentang pelaksanaan bantuan program pelatihan BLK Komunitas tahun anggaran 2022.
Kepala BPVP Kendari, Dr. La Ode Haji Polondu mengatakan, lima Pimpinan BLK Komunitas yang melakukan perjanjian kerja bersama dengan BPVP Kendari, yaitu Pimpinan BLK Komunitas Pondok Pesantren Minhajut Thullab Andoolo Utama, Kabupaten Konawe Selatan.
Kemudian, Pimpinan BLK Komunitas Pontren Al-Muhajirin Darussalam, Pondidaha, Kabupaten Konawe, Pimpinan BLK Komunitas Pondok Pesantren Asadiah Lapai, Kabupaten Kolaka Utara, Pimpinan BLK Komunitas Pondok Pesantren Darussalam Kabangka, Kabupaten Muna, dan Pimpinan BLK Komunitas Pondok Pesantren Ma,Ahad Ulumul Qur’an, Kota Kendari.
Baca Juga : Piala Kasad Liga Santri PSSI Tahun 2022, Ini Kata Pj Sekda Sultra
Semua itu, lanjut dia, bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja terampil yang memiliki ilmu pengetahuan umum, dan ilmu pengetahuan agama sebagai fondasi kokoh, dalam membangun akhlaqul karimah dengan ketrampilan dan kompetensi yang mumpuni.
“Jika semua itu dipadukan, maka santri dan santriwati kita memiliki masa depan yang sangat cerah. Apalagi kita tahu bersama, dalam perkembangan teknologi saat ini, pintar saja tidak cukup untuk membuat kita bisa sukses, butuh keterampilan dan ilmu agama yang baik agar bisa menjaga kita tetap melangkah maju, meraih cita-cita yang gemilang dengan berpijak pada kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan kecerdasan sosial,” paparnya.
Mantan Kepala Bagian (Kabag) Rumah Tangga Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) ini berharap, bantuan program pelatihan yang akan dilaksanakan, diharapkan dapat membantu para santri dan santriwati, untuk mendapatkan pekerjaan atau bekerja secara mandiri serta menumbuhkan minat berwirausaha bagi generasi muda lainnya.
“Kami semua berharap, keterampilan yang nanti dimiliki para santri dan santriwati dapat menolong diri pribadi mereka sendiri, keluarga, masyarakat umum, bangsa dan negara. Kemudian dari hal itu, akan mempu memberdayakan orang lain juga dan menekan angka pengangguran, menciptakan lapangan kerja baru, serta secara perlahan menekan angka kemiskinan di daerah kita tercinta Provinsi Sulawesi Tenggara,” tutupnya.
Reporter: Sardin.D