BOMBANA

Corona Bikin Warga Takut Keluar Rumah, Penghasilan Ojek di Bombana Amblas

372
Wakil Ketua Serikat Ojek Bombana, Ambo Tuo sesaat sebelum meninggalkan pengkalan ojeknya. foto: Hasrun/A

Reporter : Hasrun.

RUMBIA – Imbas penyebaran wabah Covid-19 di yang dibarengi dengan instruksi agar warga tinggal di rumah berimbas negatif terhadap amblasnya penghasilan para ojek di Kabupaten Bombana

Dari penghasilan ratusan ribu sebelum wabah, sekarang hanya menjadi puluhan ribu. Para ojek pun kini harus memutar otak agar dapur tetap ngebul ditengah wabah darurat Corona.

Wakil Ketua Serikat Ojek Bombana, Ambo Tuo (53) mengatakan, sejak warga memilih tinggal di rumah karena khawatir Corona, pendapatan ngojeknya berkurang. Bahkan kadang tidak dapat penghasilan sama sekali.

“Sebelum itu, kita bisa dapat Rp 100 ribu per hari. Sekarang kita paling dapat Rp 20 ribu, bahkan kadang juga tidak ada,” kata Ambo Tuo, di pangkalan ojek, Selasa 7 April 2020.

Dijelaskannya, sebelum masa darurat Corona, penghasilan terbesarnya dari penumpang kapal antar pulau di Bombana yang mencapai ratusan orang per harinya. Kini, aktifitas di Pelabuhan Kasipute sepi.

“Pagawai juga sudah kurang kita muat. Apalagi anak sekolah. Biasanya kita antar mereka pagi. Sekarang mereka libur,” ungkap Ambo Tuo dengan nada memelas sambil matanya jelalatan mencari penumpang.

Kondisi senada juga diceritakan, Rusli yang mengaku bahwa dirinya bahkan telah menghabiskan sejumlah besar bensinnya untuk berkeliling mencari peruntungan di jalanan. Namun hasilnya juga nihil.

“Sejak pagi saya kelilingi kota cari penumpang, ini sepi sekali hanya dapat Rp 30 ribu rupiah saja. Sebelum ada Corona, kita bisa dapat 100 ribu,” kata Rusli yang ditemui di pangkalan bersama Ambo Tuo.

Atas kondisi ekonominya yang morat marit akibat wabah Corona, Rusli berharap Pemerintah Kabupaten Bombana bisa memberikan bantuan sosial khususnya sembako.

“Kita juga berharap, supaya retribusi masuk pelabuhan dua ribu itu dihentikan dulu untuk sementara. Nanti kalau sudah bagus pendapat baru kita bayar lagi,” ujar Rusli.

Menjawab harapan para tukang ojek, Juru Bicara Satgas Covis-19 Bombana, Heryanto mengatakan bahwa Pemkab tengah menyusun skenario bantuan sosial berupa sembako bagi warga miskin di daerah itu.

“Kita masih menghitung masyarakat kita, tapi yang sudah dapat PKH dan Raskin kita keluarkan dulu. Yang paling inti masyarakat yang berpenghasilan rendah, seperi penjual ikan pedagang keliling dan penjual sayur,” kata Heryanto.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version