Reporter: Hasrun
Editor: Kang Upi
RUMBIA – Musim kemarau yang terjadi saat ini telah berdampak kekeringan di ratusan hektar sawah di Kabupaten Bombana. Berdasarkan data Dinas Pertanian Bombana, sedikitnya 378 hektar sawah dinyatakan gagal panen.
Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Bombana, Syukur menjelaskan, sawah yang gagal panen terdapat di Kecamatan Poleang Timur sebanyak 168 hektar, Kecamatan Lantari Jaya 175 hektar dan Poleang Utata 35 hektar.
Menurutnya, sawah yang gagal panen itu ditanami padi sejak September 2019 lalu, dengan masa tumbuh hingga panen selama 70 dan 80 hari. Ia menyebut, seharusnya, saat ini sudah memasuki masa panen, namun gagal akibat kekeringan.
“Gagal akibat tidak ada air itulah yang kita laporkan di provinsi,” ungkap Syukur kepada MEDIAKENDARI.com, Rabu (30/10/2019).
BACA JUGA:
- Wakili Pj Gubernur, Sekda Sultra Hadir Upacara Peringatan HUT ke-79 TNI Tahun 2024
- Iwan Susanto Resmi Jabat Ketua DPC Granat Kota Kendari Periode 2024-2029
- Kadis Kominfo Sultra Apresiasi Sosialisasi Genbest Talk 2024 untuk Penurunan Stunting di Sulawesi Tenggara
Mengantisipasi gagal panen terus menyebar ke wilayah lainnya, kata Syukur, pihaknya berencana akan melakukan intervensi melalui program pembuatan sumur bor dan embung di sekitaran sawah.
“Kebanyakan kan sawah tadah hujan, nanti kita akan usulkan sumur bor dan kita akan indentifikasi sawah yang ada sumber air disekitarnya kita buat embung. Itu yang akan kita identifikasi,” kata Syukur.
Ia juga meminta para penyuluh untuk menyampaikan kepada petani agar tidak melakukan penanaman padi jika debet air tidak mencukupi, serta beralih ke tanaman lain.
“Petani boleh beralih ketanaman Hortikultura, seperti cabe tomat dan semangka yang tidak terlalu banyak membutuhkan air,” pungkasnya. (A)