KENDARI – Dewan hakim Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke-V Korpri tingkat nasional resmi dilantik oleh Dewan Pengurus Nasional (DPN) Korpri, Dr Zudan Arif Fakrulloh di salah satu hotel di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pelantikan dewan hakim adalah sebagian salah satu rangkaian dari kegiatan MTQ Ke-V Korpri tingkat nasional yang diketahui pembukaan kegiatan tersebut akan berlangsung pukul 19.00 Wita, di pelataran tugu MTQ, Minggu malam 14 November 2021.
Gubernur Sultra, HAli Mazi, SH mengatakan keberadaan dewan hakim dalam setiap event MTQ memiliki kedudukan yang terhomat dan mulia, di samping karena tugas-tugasnya dalam menetapkan peserta terbaik MTQ, juga karena kapasitas ke ilmuan Al-Qur’an yang dimilikinya.
“Pelantikan dewan hakim merupakan bagian terpenting dan wajib dilaksanakan dalam setiap kegiatan MTQ, karena merekalah nantinya yang akan menentukan peserta terbaik,” ungkap Ali Mazi.
Baca Juga : Sekda Sultra Latih Penari untuk Kegiatan MTQ Korpri
Ali Mazi menilai seminar ini sangat relevan dengan visi pembangunan pemerintah provinsi Sultra, terkhusus pada program prioritas Sultra beriman
“Program itu senantiasa untuk meningkatkan kualitas keimanan masing-masing umat beragama yang dengan itu diharapkan dapat mendorong terwujudnya kehidupan umat bergama yang damai dan harmonis,” katanya.
Ali Mazi berharap dengan telah dilantiknya dewan hakim dapat mengemban amanah mulia ini dengan sebaik-baiknya sesuai bidang tugas masing-masing.
Sementara itu, Dewan Pengurus Nasional (DPN) Korpri, Dr Zudan Arif Fakrulloh menuturkan melalui kegiatan ini bisa membuka pintu rahmat bagi agar bisa mendapatkan berkah dari kegiatan MTQ Ke-V Korpri tingkat nasional.
“Semoga ini menjadi kegiatan bermanfaat yang dapat dimanfaatkan oleh semua masyarakat untuk dapat memetik hikmah dari setiap rangkaian kegiatan MTQ,” tuturnya.
Dalam pelantikan dewan hakim MTQ, sekaligus dirangkaikan dengan seminar nasional Al-Qur’an yang bertemakan implementasi moderasi beragama dikalangan ASN.
Seminar tersebut untuk memberikan gambaran atas sikap umat yang berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an yang senantiasa dapat mengedepankan toleransi di tengah keragaman dan kemajemukan bangsa.
Penulis : Muhammad Ismail
