Reporter: Hasrun
RUMBIA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sulta) mempertanyakan kinerja TIM Satgas penanganan Covid 19 daerah itu.
Hal itu ditanyakan Wakil Ketua DPRD Bombana, Iskandar. Menurutnya, seharunya langkah paling tepat dilakukan TIM satgas yakni memantau mobilitas orang yang masuk di dalam kota.
“Misalnya orang dari Kendari, atau orang dari mana saja karena tempatnya sudah pandemi dia pulang Bombana dia merasa aman. Sementara dia juga tidak bisa kita pastikan steril, dia terpapar virus atau tidak,” kata Iskandar via ketika dihubungi via seluler, Sabtu 21 Maret 2020.
Katanya lagi, mestinya di setiap pintu masuk kota harus ada TIM Medis yang meriksa orang yang masuk.
Ia mencontohkan, di Morosi banyak orang Bombana yang bekerja lalu pulang kerena takut terjangkit virus Corona. Tak hanya itu, mahasiswa yang mengenyam pendidikan di Kendari juga pulang karena diliburkan kampus.
“Apakah mereka sudah diuji dites untuk memastikan mereka saspek Corona atau tidak?. Inilah yang mesti dilakukan oleh TIM, minimal ada pengukuran suhu badan di pintu masuk, ada yang mencurigakan dibawa ke ruang isolasi yang sudah disiapkan. Begitu juga di pelabuhan mestinya ada TIM medis kita disana,” tegasnya.
Isakandar juga mengatakan seharusnya Pemda Bombana memiliki peta pergerakan orang, baik itu orang daerah atau luar daerah yang masuk di wilayah itu, guna mencegah penyebaran virus Corona.
“Inilah yang seharusnya didudukan bersama antara semua pihak. Baik itu DPRD dan Pemda. Karena ini menjadi tanggung jawab bersama, resiko bersama,” ujarnya.
Meski demikian, Iskandar menyebut Pemda Bombana sudah serius merespon penyebaran virus yang merambah di tanah air.
“Tapi apakah maksimal, itu yang kemudian dipertanyakan,” tandasnya.