Reporter: Kardin
Editor : Kang Upi
KENDARI – Hembusan isu adanya suap dalam pemilihan Calon Wakil Wali Kota (Cawawali) Kendari hingga ratusan juta rupiah, ditanggapi sejumlah anggota DPRD Kota Kendari.
Ketua DPRD Kendari, Subhan menuturkan, terkait adanya isu suap tersebut, menurutnya hanyalah tanggapan dari kelompok masyarakat yang belum tentu kebenarannya.
“Namanya juga isu, jadi dikiranya segala sesuatunya itu bisa dipandang dengan nilai rupiah. Tapi kan belum tentu juga seperti itu,” papar Subhan di ruang kerjanya, Kamis (26/12/2019).
Terkait komitmen, kata Subhan, pihaknya berharap setiap anggota dewan dapat menyalurkan hak suaranya di pemilihan Wawali tanpa adanya transaksi suap.
“Lagi pula KPK sudah mengingatkan kita semua soal pemilihan ini,” ujarnya.
Senada dengan pernyataan tersebut, Ketua Komisi I DPRD Kendari, Rizki Brilian Pagala meyakini, 35 anggota dewan pastinya bersepakat untuk tidak bertransaksi suap dalam pemilihan Wawali.
BACA JUGA :
- Dinas Pariwisata Sultra Terbaik Soal Keterbukaan Informasi Publik
- Wakil Ketua Komisi V DPR RI Bersama Direktur Bendungan dan Danau Kementrian PUPR Kunjungi Lokasi Bendungan Pelisika
- KPU Muna Barat Sukses Raih Penghargaan Peringkat I Terkait Pengelolaan Pelaporan Dana Kampanye
“Isu ini juga kan tidak diketahui dari mana asalnya dan itu sangat merugikan sekali,” katanya.
Rizki juga merasa senang jika KPK mengawal prosesi pemilihan Wawali agar dapat menghindari transaksi suap yang tengah berhembus saat ini.
“Apa lagi sudah ada pertemuan sebelumnya antara KPK dan DPRD Kendari,” tutupnya.