FEATUREDKONAWE SELATANPERISTIWA

Diduga Gantung Diri Karena Depresi Berat, Ini Pesan Agus Untuk Keluarga Dalam Tulisannya

466

ANDOOLO – Diduga karena tidak sanggup lagi menahan sakit hati dan menghadapi kehidupan yang menurutnya sangat berat dan sulit, Agus Rianto alias Gora, (27), warga Desa Aoma Kecamatan Wolasi, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), memilih akhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon jambu.

Mayat Agus ini ditemukan oleh Anton, (54), salah seorang warga Desa Leleka, Kecamatan Wolasi, Kabupatan Konawe Selatan, dalam kondisi tergantung ‘tak bernyawa’ di atas pohon dengan tali nylon yang melilit lehernya, sekitar pukul 17:30 Wita, Rabu 22 November 2017.

Kejadian ini kata Anton (Pensiunan Tentara), sebelum Agus gantung diri, awalnya Agus dan istrinya sempat pertengkar.

“Lepas dari itu, Agus (korban) dituduh lagi oleh ibunya mencuri sebuah handphone, setelah suasana pertengkaran kembali reda, Agus meminta istrinya mengambilkan tali nylon dengan alasan untuk membuat ayunan di kebun,” ujar Anton (informasi dari Anton sudah disesuikan dari pihak keluarga korban), Kamis (23/11).

Setelah kejadian gantung diri ini, keluarga korban menemukan tulisan yang diduga ditulis tangan oleh, Agus (Korban).

Isi surat, setelah ditranslate dari bahasa Tolaki ke Bahasa Indonesia, “Ibu saya mohon maaf yang sebesar besarnya, karna berbuat salah dan sering menyakiti perasaannya kita. Saya menuliskan surat ini karna saya tidak sanggup lagi dengan kehidupan ini. lebh baik saya ambil keputusan seperti ini dari pada saya harus memendam sakit hati. Permintaan sy hanya satu,  tolong jaga anak anakku mungkin lebih baik saya begini. Saya mohon maaf yang sebesar besarnya dari ujung kaki sampai ujung rambutnya kita,”

Kejadian ini,  dibenarkan oleh,  Kapolsek Wolasi, IPDA Julak Silohor, mengatakan bawa kejadian ini betul adanya namun dugaan sementara karena korban mengalami depresi berat.

“Kami akan melakukan pendalaman lebih lanjut sambil mengumpulkan data dari beberapa saksi, termasuk salah satunya keterangan dari istri korban,” tutup Julak Silohor.

Liputan : Erlin
Editor : Hendriansyah

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version