Reporter : Hasrun
RUMBIA – Ditengah pandemi covid-19 kebutuhan akan penambah daya tahan tubuh menjadi hal wajib yang tersedia untuk bisa secara alami melawan dan menangkal penyebaran wabah asal China tersebut.
Namun sayangnya, gembar – gembor pemerintah agar warga senantiasa menjaga diri dan menguatkan sistem imun nampaknya hanya jadi pepesan kosong belaka karena minimnya ketersediaan vitamin daya tahan tubuh.
Berdasarkan pantauan MEDIAKENDARI.com, vitamin penguat daya tahan tubuh di sejumlah apotek terbilang langka, warga yang hendak membeli pun terkadang kecewa karena produk tersebut kosong
Salah seorang pemilik apotik di Kecamatan Rumbia, Muhammad Alwi mengatakan, obat yang mengandung vitamin, seperti imboost vorse langka bahkan susah didapatkan.
“Imboost jumlahnya sedikit harganya mahal. Dulu saya jualkan Rp 80 ribu. Setelah saya tanya distributor agak naik harganya, makaya saya tidak jual lagi, kasian masyarakat harganya susah dijangaku bagi kelas menengah kebawah,” kata pemilik Apotik Dua Putra Farma sekaligus Ketua Apoteker Bombana itu, Selasa 21 April 2020.
“Penjualan juga terpengaruhi, Karna tidak semua masyarakat memiliki penghasilan yang baik. Apalgi ada himabaun untuk tinggal di rumah,” ungkap Muhammad Alwi .
Dijelaskannya lagi, ada beberapa vitamin yang telah ditanyakan kepada distributor yang tidak tersedia seperti VC. “Yang ada cuma vitamin biasa saja seperti neorvon C Vitalon C,” terangnya.
Dijelaskannya, sebagian obat generik yang tersedia di apotik miliknya, yakni ampisilin ibuprofen, asampenamat, dan persetamol masih tersedia, tergantung permintaan masyarakat.
“Yang langkah vitamin sangat terbatas,” ungkapnya. Sementara obat capek non generik sperti neorosambe masih tersedia,” pungkasnya.
Sejumlah warga yang ditemui di apotek mengaku kecewa dengan kondisi ini, sebab ditengah penyebaran pandemi justru suplemen yang dibutuhkan malah tidak tersedia.