OPINI

Dinamika Politik & Akal Sehat

3033
Rusli Mahasiswa Program Doktor Universitas Hasanuddin

Penulis : Rusli

Tulisan – Ungkapan sederhana “Rusli” 27/01/2019 Proposisi yang dalam kurung waktu dari 4 bulan lagi Indonesia akan menggelar pesta demokrasi terbesar yaitu adanya pemilu 2019 yang merupakan pertama kali pemilihan diadakan serentak yakni tidak hanya memilih calon presiden dan calon wakil presiden sebagai eksekutif melainkan juga ikut memilih para calon wakil rakyat sebagai legislatif. Masa kampanye merupakan waktu yang tepat untuk mempromosikan dan memperlihatkan sebuah wawasan untuk mengambil rasa simpatik masyarakat untuk memilih sebagai presiden dan wakil presiden begitupun memilih wakil rakyat yang akan duduk di senayan dan masing-masing calon baik eksekutif maupun legislatif, kampanye damaipun telah dideklarasikan oleh kedua kubu untuk menciptakan kondisi yang kondusif jelang pemilu 2019. dalam pembahasan mengenai politik yang sekarang menjadi pembahasan yang sedang hangat dibahas di berbagai media karena adanya pola untuk mencapai sebuah kekuasaan yang sifatnya individu dan kelompok yang kadang menjadi polemic didalam pola pikir rakyat karena janji – janji manis para elit yang selalu ingkar janji tanpa memikirkan apa yang telah ia ucapkan sebelum menduduki jabatan yang strategis di gedung mewah itu sendiri.

Oleh sebab itu dunia politik merupakan bidang aktualisasi pengabdian pada negara yang berdimensi banyak dan beragam. Politik memang bukan sebuah cara mutlak untuk merubah nasib suatu bangsa, tetapi politik merupakan salah satunya. Namun hal ini kita memberi suara kepada calon eksekutif dan calon legislatif dengan bijak, maka di titik itulah politik akan memberikan kekuatannya. Politik bagaikan dua mata pisau, bisa berakibat baik atau bisa juga berakibat buruk. Semua tergantung kita sebagai masyarakat dalam menggunakan hak pilih kita.

Multidimensi politik inilah yang membuat banyak orang sulit atau bahkan gagal memahami konstelasi politik, terutama di Indonesia yang berjalan fluktuatif, belum benar-benar mapan. Partai politik adalah mesin sosial yang digerakkan oleh tenaga dan pikiran manusia. Partai politik yang baik adalah yang diisi oleh orang-orang baik, yang berpikiran baik, memperjuangkan hal-hal yang baik, menjunjung tinggi rasionalitas berpolitik, bukan sebaliknya. Politik yang baik, dengan demikian, adalah yang berpijak pada akal sehat. Dalam percakapan sehari-hari mengenai politik, kita sering mendengar ungkapan betapa pentingnya menjaga kewarasan berpolitik. Tapi seperti apa aktualisasinya tidak ada penjelasan lebih lanjut. Kewarasan berpolitik hanya menjadi sebatas jargon yang tidak disertai dengan rumusan-rumusan operasional.

Menurut Aristoteles, politik adalah usaha yang ditempuh oleh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama. Dalam hal ini, saya akan mengkaji politik dari segi pemerintahan dan kepentingan suatu negara. Setiap negara jelas memiliki warga agar dapat berdaulat, setiap warga memiliki identitas masing-masing yang membedakan antar individu. Identitas pada hakekatnya adalah cerminan diri sendiri yang menajdi pembeda antara satu orang dengan yang lainnya. Sedangkan identitas nasional adalah karakter yang menjadi jati diri sebuah bangsa, beserta pemahaman kehidupan bernegara dan pengetahuan yang adadi dalamnya. Identitas ada pada setiap manusia, begitu pula politik yang mengalir dalam kehidupan bermasyarakat, maka ada yang dinamakan dengan politik identitas, dan penting untuk mengetahuinya karena berhubungan dengan situasi politik beberapa tahun terakhir. Politik Identitas pada dasarnya adalah situasi dan cara berpolitik yang mempersatukan kelompok karena adanya rasa ketidakadilan dan ketidakpuasan yang didasari oleh persamaan latar belakang golongan

Pada saat ini banyak orang yang menganggap bahwa politik itu busuk, jahat, dan sebagainya. Politik adalah usaha-usaha atau strategi yang dilakukan oleh manusia dalam mencapai tujuannya. Walaupun begitu, manusia itu hidup bersama dan dalam kehidupan bersama itu ada institusi, nilai-nilai dan norma-norma yang mengatur perilaku tiap individu di dalamnya. hal inilah yang dinilai baik, karena politik yang sehat itu tidak bertujuan untuk merugikan pihak manapun. Dalam konteks kenegaraan, politik yang dikatakan busuk sudah menyimpang dari pengertian politik sendiri. politik sudah bukanlah politik, kitika pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang semu berusaha untuk memenuhi kepentingannya dengan cara yang tidak sesuai dengan aturan-aturan atau hukum yang ada. Kepentingan semu di sini berarti kepentingan individu yang berusaha dicapai oleh individu itu sendiri. Jadi tidaklah benar apabila menggunakan istilah seperti politik dan mengklaim itu buruk, tanpa memahami pengertian istilah itu sendiri.
jadi marilah kita pahami betul-betul politik yang ada di negri kita sendiri.

Analisa politik membahas masalah kekuasaan, pemerintahan, dan kewenangan. Ekonomi mempelajari sumber-sumber yang alam atau produksi dan distribusi dari barang-barang dan jasa-jasa. Politik adalah satu aspek dari bermacam-macam lembaga kemanusiaan; ekonomi adalah aspek yang lain. Sebab itu seorang ahli ekonomi dan seorang ahli politik mungkin bersamasama mempelajari lembaga yang sama, seperti di lembaga Legislatif dan eksekutif yang berkaitan dengan anggaran pendapatan dan belanja negara, kebijakan publik dan sebagainya. Tetapi ahli ekonomi terutama akan memberi perhatian kepada masalah-masalah yang melibatkan kelangkaan dan penggunaan sumber-sumber yang langka, sedangkan ahli politik akan memberikan perhatian terutama kepada masalah-masalah yang melibatkan hubungan kekuasaan, pemerintahan dan wewenang. Tetapi seperti kebanyakan perbedaan antara pokok-pokok dalam masalah intelektual, perbedaan antara politik dan ekonomi sangatlah tipis. Menurut Najwa Shihab “Buat apa wilayah luas dari sabang sampai marauke, jika pemudanya kehilangan idealism karena itu hanya pendidikan yang mampu menyelamatkan masa depan bangsa”.Oleh sebab itu dalam Fokus penelitian dalam teori Adopsi adalah perhatian manusia terhadap bagaimana pikiran, perasaan, gagasan, dan kecenderungan seseorang diperoleh. Perhatian tersebut diadopsi dengan cara belajar sosial. Contohnya untuk memperoleh reaksi yang diinginkan dan yang tidak dinginkan lawan politik dalam keadaan tertentu.

Politik kebajikan harus kita tegakkan. Politik bukanlah tujuan akhir dari proses kehidupan kita, melainkan sekadar alat dan mekanisme untuk mewujudkan kebajikan dan kemaslahatan kita bersama. Bermula dari diri kita sendiri, kita harus bersumpah untuk tidak hanyut dalam kultur korupsi, the culture of corruption, dan kultur hipokrisi, yang sudah menjangkiti jalan kehidupan sebagaian di antara kita. Sebaliknya, kita memulai dari yang sangat sederhana: bersumpah untuk tidak ikut korupsi, justru dimulai dari diri kita sendiri. Politik kebajikan dimulai dari keteladanan moral, yang bermula dari diri kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita. Realitanya politik memang dinamis, tidak hanya dalam memilih kawan atau lawan, tetapi juga dalam ideologi dan prinsip. Kita hidup di negara yang multikultural, maka dari itu toleransi atau tenggang rasa sangat dibutuhkan untuk mendasari kehidupan bernegara, karena itu adalah pondasi dasar dari persatuan itu sendiri dan berperan sebagai jembatan agar tercapai budaya politik yang sehat

Ketidakmapanan politik di Indonesia terutama disebabkan oleh masih banyaknya kalangan yang memasukkan unsur-unsur irasional dalam berpolitik, misalnya dengan melibatkan dukun atau pawang politik. Upaya memenangkan kompetisi di panggung politik dicapai dengan cara-cara yang sulit diterima akal sehat. Menurut Dahnil ada kekeliruan besar pada cara pandang elit politik dan masyarakat politik terhadap politik itu sendiri.

Politik kita hari ini, adalah politik egoistik, terang Dahnil. Dahnil menyayangkan kesalahan persepsi yang terjadi di tengah masyarakat seperti itu. Menurutnya, bingkai nalar dan tindakan politik itu seharusnya altruistik. Politik merupakan ruang altruisme. Padahal, jika yang bersangkutan benar-benar memenangkan kompetisi, saya yakin kemenangan itu diraih karena memang dia sungguh-sungguh dalam meraih cita-cita politiknya, dengan memenuhi persyaratan-persyaratan yang sesuai dengan apa yang harus dilalui dalam berpolitik. Bukan karena kesaktian dukun atau pawang politik yang ikut bermain untuk memenangkan dirinya. Melihat kasus korupsi yang terus terjadi di negara Indonesia, menjadikan masyarakat menjadi geram. Mahasiswa / pemuda sebagai pemegang estafet kepemimpinan, calon pemimpin masa depan harus membekali diri dengan sebaiknya-baiknya dengan ilmu pengetahuan, iman yang kuat, dan ibadah yang baik. Tidak hanya terpaku dunia saja, tetapi akhirat juga. Dalam saat ini peran mahasiswa dalam politik, mahasiswa lebih menjadi grup penegur dan pengingat bagi pemerintah yang melakukan kecurangan. Kepedulian mahasiswa di Indonesia terhadap dunia politik cukup besar dalam media sosial.

Proposisi yang relative stabil dan berhasil dalam mewujudkan kebudayaan politik warga negara yang sangat mendekati kebudayaan politik”Rasionalitas Aktivitas”, yang berarti adanya kemungkinan partisipasi penuh warga negara dalam rasional keruang pantas politik seperti kampanye dan pemilihan umum yang damai dan tidak penuh dengan pola politik yang tidak mendidik akal masyarakat yang ada di bangsa ini agar dapat menjadi bangsa yang bias menjadi cerminan oleh bangsa lain karena setiap perhelatan pesta demokrasi yang diwarnai oleh akal sehat. Karena dinamika politik nasional kita terlalu diwarnai dengan keterpaksaan tanpa memahami demokrasi sebagai wahana untuk menciptakan suatu komunitas kenegaraan yang suistenable dan harus menerus berlangsung dalam masyarakat kita.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version