Reporter : Fatih
Editor : Taya
KENDARI – Menjelang dua pekan Ramadhan, ketersediaan bahan pokok khususnya beras di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara diperkirakan aman hingga lebaran. Demikian disampaikan Direktorat Jenderal (Dirjen) Perdagangan dalam Negeri, Tjahya Widayanti saat memantau stok beras di Gudang Bulog Kendari, Senin (22/4/2019).
“Kami ini kesini untuk memastikan jangan sampai tiba-tiba pas puasa lebaran nggak ada stok, nggak ada apa-apa. Ini teman-teman lihat sendiri yah, stok beras cukup banyak, gula, minyak goreng juga,”jelas Tjahya kepada wartawan.
Ia mengatakan, stok beras saat ini sebanyak 3.400 ton. Menurutnya, stok tersebut diperkirakan akan cukup hingga lebaran nanti.
“Gula juga sudah masuk sekitar 208 ton nanti totalnya akan ada sekitar 500 ton. Jadi InsyaAllah cukup untuk puasa dan lebaran,” katanya.
Tjahya menambahkan, Bulog dapat melakukan stabilisasi harga di pasar dengan melakukan penetrasi pasar atau orang sering menyebutnya dengan operasi pasar.
Sementara itu berdasarkan hasil pantauan di sejumlah pasar di Kendari, bawang putih mengalami lonjakan harga mulai Rp. 40 ribu hingga Rp. 50 ribu per kilogram
Baca Juga :
- Sukses Pimpin Konawe, Pj Bupati Harmin Ramba : Tingkat Inflasi di Kabupaten Konawe pada Bulan Juni 2024 Terendah Se Sultra
- Gelar RUPS Tahun Buku 2023, Bank Sultra Bagikan Dividen Rp.282 Miliar kepada Pemegang Saham
- Bank Sultra Raih Penghargaan dan Miliki Kinerja Keuangan Terbaik dari The Asian Post Best Regional Champion 2024
- BWS Kendari Bantah Kabar adanya Kerusakan Bendungan Ameroro, PPK BWS : Foto dan Vidio yang Beredar Merupakan Kejadian Setahun yang Lalu
- Per Agustus 2022, Dua Kota di Sultra Alami Inflasi 0,12 Persen
- Per Agustus 2022, Dua Kota di Sultra Alami Inflasi 0,12 Persen
Menurut Tjahya, harga tersebut berbeda-beda tergantung dari posisi pedagang. Jika posisinya berada paling ujung, tentu saja harganya akan mahal karena sudah melewati beberapa tahap, sehingga, nilai perubahannya tinggi.
“Saya sudah minta teman-teman untuk koordinasi nanti dengan ibu kadis untuk mereka juga kirim kesini. Jadi nanti ketika barang itu turun, itu harga di end user itu paling mahal sekitar Rp. 32.000,” ungkapnya.
“Untuk bawang putih di beberapa tempat kami sudah minta atas arahan menteri perdagangan bahwa importir harus turun ke pasar-pasar yang harganya sedang tinggi,” lanjutnya.
Selain bawang, cabai juga mengalami lonjakan harga, dari Rp 40 ribu per kilogram menjadi Rp 50 ribu per kilogram. Sedangkan harga komoditi lainnya, seperti beras, minyak dan lainnya terpantau stabil.
“Kemungkinan kenaikan harga ini karena faktor cuaca,” tutupnya. (A)