NEWS

Disperkim Baubau Mulai Eksekusi Bantuan Pemprov Sultra untuk Perpanjangan Bandara Betoambari

1042
×

Disperkim Baubau Mulai Eksekusi Bantuan Pemprov Sultra untuk Perpanjangan Bandara Betoambari

Sebarkan artikel ini
Disperkim Kota Baubau saat rapat negosiasi pembayaran pembebasan lahan perpanjangan Bandara Betoambari.

BAUBAU, MEDIAKENDARI.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Perumahan, Pemukiman Warga dan Pertanahan (Disperkim) Kota Baubau mulai mengeksekusi bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra berupa penuntasan lahan perpanjangan landasan pacu (Runway) dan parkiran pesawat (Apron) Bandara Betoambari.

Kepala Dinas (Kadis) Perkim Kota Baubau, Siti Amalia Abibu mengatakan semua tahapan pembebasan lahan sudah dilaksanakan. Pihaknya tinggal melakukan ekspose dan mulai melakukan pembayaran pembebasan lahan.

“Yang pertama, konsultasi publik kepada masyarakat pemilik lahan bandara, termasuk sudah ada penilaian dari KJPP (kantor jasa penilai publik) terhadap setiap bidang tanah. Kemudian sebelum kita lakukan negosiasi musyawarah ganti rugi kita harus ekspose dulu ke Kejaksanaan (Negeri Kota Baubau) terhadap tahapan-tahapan yang sudah kita lakukan,” ungkap Siti Amalia Abibu, Rabu 21 Desember 2022.

Siti Amalia menyebut, berdasarkan KJPP harga bidang tanah di area bandara bervariasi mulai dari Rp 300 ribu per meter, Rp 600 ribu bahkan ada yang Rp 1 juta per meter.

“Terlalu tinggi harga di sana. Sudah tinggi sekali harganya karena memang dia pikir sudah kebutuhan bandara. Disitu ada juga area dekat pantai. Yang mahal itu dekat pantai, tapi itu tidak masuk. Yang kita bebaskan itu nanti untuk Apron 22,” katanya.

Kendati demikian, Siti Amalia mengakui bantuan anggaran senilai Rp 10 miliar dari Pemprov Sultra belum cukup untuk menuntaskan pembebasan keseluruhan lahan yang diperlukan.

“Tidak cukup. Terlalu besar hasil penilaian KJPP. Jadi luasan tanah lebih besar ketimbang anggaran yang tersedia. Anggaran yang kita pakai ini bantuan keuangan dari Provinsi yang Rp 10 miliar. Ada 19 bidang, hanya 9 sampai 11 bidang saja yang kita bisa. Tapi runway 22 sudah bebas semua karena itu permintaan prioritas dari Bandara. Jadi sisanya kita pakai untuk persiapan apron,” ungkapnya.

Ia menambahkan untuk runway bandara Betoambari dibutuh enam sampai tujuh bidang tanah disekitar area bandara.

Penulis : Ardilan

You cannot copy content of this page