Reporter: Ardilan
Editor: Kardin
KENDARI – Jelang Kongres V di Kota Kendari, Ketua Umum Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas) dituding pilih kasih dalam membuat keputusan terhadap kader PAN.
Kader dimaksud yakni mantan Bupati Buton, Samsu Umar Abdul Samiun dan mantan Wali Kota Kendari, Adriatma Dwi Putra (ADP).
Wakil Ketua DPW PAN Sulawesi Tenggara (Sultra), La Ode Mutanafas mengatakan, ADP yang sudah menjadi terdakwa seharusnya tidak lagi bisa mendapat jabatan strategis dikepengurusan DPW PAN Sultra. Pasalnya, ADP merupakan terdakwa seperti halnya mantan kader PAN lainnya yakni Umar Samiun.
“Tetapi ADP sampai hari ini posisinya sebagai sekretaris PAN Sultra merangkap Ketua Barisan Muda PAN Sultra belum tergantikan. Ini jadi pertanyaan, ada apa? sementara ADP sudah terdakwa menjalani hukuman,” ucap La Ode Mustanafas saat dihubungi Minggu 9 Februari 2020.
Dia menilai, manajemen PAN saat ini hanya milik sekelompok kader saja. Ia khawatir apabila hal itu terus berlanjut, PAN akan mendapat catatan buruk.
“Padahal partai ini adalah partai kader yang harus kita tetapkan ada kepastian posisi terhadap kader apabila statusnya itu sudah terdakwa. Harusnya dia tidak bisa lagi melakukan hal-hal yang mengatas namakan partai. Ini kesalahan fatal dari Abdurrahman Shaleh,” geramnya.
Ia juga menyayangkan sikap DPW PAN Sultra yang hingga saat ini belum melakukan rapat pleno pergantian ADP untuk kemudian diteruskan ke DPP PAN.
Jika dibandingkan dengan perlakuan Umar Samiun saat menjabat Ketua DPW PAN Sultra, menurut Mustanafas, sikap Zulkifli Hasan sangat jauh berbeda. Saat itu, Umar Samiun yang baru berstatus tersangka langsung dipecat sebagai kader PAN.
“Harusnya DPP punya inisiatif untuk menyampaikan ke DPW PAN bahwa Sekretaris PAN sudah terdakwa agar mengeluarkan surat pergantian Sekretaris dan Ketua Barisan Muda. Jika DPW PAN Sultra lambat terhadap persoalan itu, DPP bisa mengambil sikap. Yang terjadi justru itu tidak ada sama sekali sampai hari ini. Buktinya Sekretaris PAN Sultra masih ADP,” tuturnya.
Atas pertimbangan itu, dia menganggap Zulkifli Hasan tidak pantas lagi memimpin kembali DPP PAN. Sebab, jika terulang maka akan preseden buruk bagi DPW-DPW lainnya di seluruh daerah di Indonesia.
“Bagi pribadi saya sudah tidak bisa dilanjutkan. Karena sudah ada contoh di DPW PAN Sultra. Pak Umar Samiun itu sangat berjasa membesarkan PAN Sultra. Harus ada kepemimpinan yang punya harapan baru,” tukas mantan anggota DPRD Sultra ini.