Reporter: Sardin.D
Editor : Ardilan
KENDARI – Dosen Sastra Indonesia FIB Universitas Halu Oleo (UHO) Kota Kendari, Wa Ode Nur Iman menegaskan Pancasila jangan hanya jadi pajangan di ruang-ruang kantor, aula-aula pertemuan, ruang-ruang para pejabat. Sebagai pilar kehidupan berbangsa seharusnya Pancasila tetap sakti dan generasi muda harus paham makna tersurat dan tersirat dari pancasila.
“Bagi para pemuda-pemudi harus banyak membaca buku-buku sejarah, utamanya tentang bagaimana founding father (Soekarno) merumuskan point-point pancasila sendiri,” ucap Wa Ode Nur Iman menanggapi perayaan Hari Kesaktian Pancasila, Kamis 01 Oktober 2020.
Menurutnya, pemuda harus bisa mengamalkan hakikat Pancasila mengingat bangsa kita adalah bangsa besar yang terdiri dari berbagai suku bangsa dimana terdapat banyak tradisi dan perbedaan. kata dia, pemuda juga harus mampu memaknai dan menerima perbedaan itu sendiri yang merupakan kekayaan bangsa indonesia.
“Kita memang berbeda-beda tetapi kita tetap satu. Mari maknai bhineka tunggal ika yang tercatat di kaki burung Garuda. Burung yang menggambarkan gabungan rupa-rupa daerah,” pintanya.
Ia menjelaskan Pancasila merupakan karya sastra yang komplit mulai dari sila pertama tentang ketuhanan hingga sila kelima tentang keadilan sosial.
“Seorang penulis sastra, kalau hanya memuat kegelisahan pribadi tanpa menyentuh hal lain di luar dirinya, lebih baik jangan berkarya,” ujarnya. (2).