BOMBANA

DPD PDIP Sultra Salurkan 3 Ton Beras dan 250 Rak Telur di Bombana

351
Kader PDI-P saat akan mendistribusikan beras dan telur di Kecamatan Masaloka dan Mataoleo. Foto: Ist.

Reporter : Hasrun/Editor: Indi La’awu

BOMBANA – Dewan Pimpinan Daerah (DPD)  Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-Perjuangan) Sultra menyalurkan 3 ton beras bagi warga Kecamatan Mataoleo, Rabu 20 Mei 2020.

Wilayah Mataoleo, saat ini tengah dikarantina parsial oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid – 19 Bombana, karena adanya warga terpapar  Covid – 19.

Sekretaris DPD PDIP Sultra, Hasrat mengatakan, beras disalurkan di 6 desa yang ada di Kecamatan Mataoleo. Masing-masing Kepala Keluarga (KK) diberi 5 kilogram beras dengan tujuan meringankan beban warga di wilayah tersebut.

“Satu desa ekitar 50 KK yang kita berikan,” kata Hasrat, Rabu malam 20 Mei 2020.

Anggota DPRD Provinsi Sultra itu menuturkan, partai besutan Megawati Soekarno Putri itu akan memberikan minuman bagi warga Mataoleo.

“Insha Allah sehari sebelum lebaran Idul Fitri kita salurkan lagi sirup kesana,”ungkapnya.

Tak hanya itu, partai berlogo banteng itu juga membagikan 250 rak telur bagi warga di Kecamatan Masaloka Raya. Saat ini wilayah tersebut juga tengah menjalani karantina parsial akibat dari banyaknya warga dinyatakan positif virus corona.

Dijelaskan, pihaknya tak memberikan beras di Kecamatan Masaloka kerena di wilayah itu baru saja diberi bantuan beras oleh Pemerintah Daerah (Pemda) beberapa waktu lalu sebanyak 27 kilo gram.

Menurut politisi asal Bombana itu, kepedulian partai banteng dalam situasi pandemi corona, merupakan tanggung jawab moril dan juga instruksi langsung dari Ketua Umum (Ketum) PDIP, yakni Megawati Soekarnoputri.

“Gotong royong merupakan hal utama, PDIP harus hadir ditengah situasi seperti ini,” cetusnya.

Meski demikian, untuk mencegah penyebaran virus, pihaknya tetap melakukan protokoler kesehatan penyebaran Covid – 19. Pun pihaknya melibatkan kader muda partai dalam penyaluran bantuan didua kecamatan yang sedang dikarantina itu.

“Pandemi ini sangat rawan menjangkiti orang berusia 5 tahun kebawa dan 50 tahun keatas. Makanya kita libatkan kader milenial kita dalam penyaluran. Kita  juga melaksanakan protokol kesehatan dengan menggunakan masker saat memberikan bantuan. Seperti kata bapak proklamator Indonesia Ir Soekarno,”Orang tidak bisa mengabdi kepada Tuhan dengan tidak mengabdi kepada sesama manusia,”Tuhan bersemayam di gubuk simiskin,”pungkasnya. (B)

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version